Hubungan Elon Musk dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memanas. Musk kembali mengkritik Trump dan mengumumkan niatnya untuk mendirikan partai politik baru di AS.
Dalam postingannya di Twitter/X, Musk mengatakan ia akan mendirikan partai politik bernama 'America Party' jika rancangan undang-undang 'Big Beautiful Bill' yang dijagokan Trump berhasil diloloskan menjadi hukum.
"Jika RUU pengeluaran ini lolos, Partai Amerika akan didirikan keesokan harinya," tulis Musk dalam cuitannya di X, seperti dikutip dari Mashable, Selasa (1/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Negara kita membutuhkan alternatif dari partai tunggal Demokrat-Republik agar rakyat benar-benar memiliki SUARA," imbuhnya.
Musk sebelumnya merupakan salah satu orang terdekat Trump setelah menyumbangkan lebih dari USD 250 juta untuk memenangkan pemilihan presiden AS. Namun dalam beberapa pekan terakhir, hubungan keduanya semakin tidak akur.
Musk meninggalkan posisinya sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintahannya (DOGE) pada akhir Mei, dan secara terangan-terangan mengkritik RUU 'Big Beautiful Bill'. Pria berusia 54 tahun ini juga mengklaim nama Trump ada di 'The Epstein Files', namun ia kemudian menyesali postingan tersebut dan akhirnya dihapus.
Dalam cuitan terpisah, Musk mengatakan jika RUU Big Beautiful Bill diloloskan maka utang pemerintah AS akan membengkak hingga USD 5 triliun dalam satu dekade ke depan. Ia juga akan mendanai kandidat penantang untuk melawan anggota Kongres AS yang menyetujui RUU ini.
"Setiap anggota Kongres yang berkampanye untuk mengurangi pengeluaran pemerintah dan kemudian langsung memilih untuk penambahan utang terbesar dalam sejarah harusnya malu!" tulis Musk di X.
"Dan mereka akan kalah di pemilihan primary tahun depan jika itu adalah hal terakhir yang saya lakukan di Bumi ini," imbuhnya.
Kalaupun Musk benar-benar mendirikan partai politik baru di AS, ia secara teknis tidak bisa mencalonkan diri menjadi presiden. Menurut Pasal II, bagian 1, Klausul 5 Konstitusi AS, hanya warga negara asli yang lahir di AS yang memenuhi syarat untuk jadi presiden.
Karena Musk lahir di Pretoria, Afrika Selatan, ia tidak memenuhi syarat untuk menjadi kandidat. Meski begitu, bukan tidak mungkin ia akan mencoba menggunakan kandidat proksi atau cara lain untuk mengakalinya.
(vmp/vmp)