Ilmuwan Temukan Bukti Teori Mengerikan Punahnya Dinosaurus
Hide Ads

Ilmuwan Temukan Bukti Teori Mengerikan Punahnya Dinosaurus

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 11 Sep 2019 12:07 WIB
Ilmuwan Temukan Bukti Teori Mengerikan Punahnya Dinosaurus
Ilustrasi. Foto: istimewa
Jakarta - Dinosaurus pada masa jutaan lalu adalah makhluk penguasa planet Bumi sebelum mendadak punah, diduga kuat karena terjangan dahsyat asteroid. Kini, temuan baru dari analisis bebatuan di semenanjung Yucatan, Meksiko, mengungkap bukti kejadian mengerikan di waktu tersebut.

"Penemuan ini adalah yang paling detail sesudah bencana yang mengakhiri zaman dinosaurus," kata pemimpin studi ini, Sean Gulick dari University of Texas Institute for Geophysics.

Teori yang selama ini beredar adalah ketika asteroid menghujam Bumi pada 66 juta tahun silam, hal itu memicu kebakaran hutan, tsunami dan melontarkan begitu banyak sulfur ke atmosfer yang menghalangi sinar Matahari. Lalu terjadilah pendinginan global yang ikut membunuh dinosaurus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Jika sebelumnya sebatas hipotesis, studi ini menemukan bukti bahwa skenario mengerikan tersebut benar-benar terjadi, dengan meneliti bebatuan yang dahulu kala memenuhi kawah tempat hujaman asteroid pada 24 jam kemudian.

Terkubur ratusan meter di bawah tanah, ilmuwan menemukan bebatuan yang sudah rusak dan meleleh, tapi tidak terdapat mineral yang mengandung sulfur meskipun ada konsentrasi tinggi sulfur di sekitarnya.

Temuan itu mengindikasikan bahwa tabrakan asteroid menguapkan sulfur di bebatuan itu, kemudian terbentuk aerosol sulfate di atmosfer dan menyebabkan pendinginan temperatur dalam skala global. Diestimasi sedikitnya 325 miliar metrik ton sulfur dihasilkan sebagai imbas hantaman asteroid.

Sebagai perbandingan, jumlah itu adalah sekitar 4 kali lipat yang dihasilkan saat gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Pada saat itu, temperatur Bumi menurun sekitar 1 derajat Celcius selama 5 tahun.

(ke halaman selanjutnya)

Ilmuwan Temukan Bukti Teori Mengerikan Punahnya Dinosaurus

Ilustrasi. Foto: istimewa
Dikutip detikINET dari USA Today, diestimasi hantaman asteroid setara dengan 10 miliar bom atom yang digunakan pada Perang Dunia II. Ledakannya membakar pepohonan dan tanaman yang berada di jarak jauh sekalipun serta memicu tsunami yang sampai ke wilayah Illinois, Amerika Serikat.

Kepunahan massal pun terjadi, yang disebut ilmuwan sebagai K-T boundari, mengakhiri periode Kapur atau Cretaceous. Sebanyak 75% seluruh spesies di Bumi terbunuh, termasuk dinosaurus yang sudah memenuhi Bumi selama 180 juta tahun.

"Asteroid tersebut menggoreng mereka, kemudian membekukan mereka. Memang tidak semua dinosaurus mati pada hari itu, tapi banyak yang mengalami itu," kata Sean.

Jay Melosh dari Purdue University menyebut temuan ini membantu ilmuwan bahwa pemahaman mereka tentang dampak mengerikan tabrakan asteroid berada di jalur yang tepat. "Ini adalah dokumentasi yang sangat jelas soal apa yang terjadi di lokasi kejadian pada saat itu," kata dia.

Perlu dicatat bahwa imbas asteroid tersebut membuat kerusakan dan pembunuhan massal di level regional, sedangkan dalam skala global, terjadi perubahan iklim secara masif sebagai dampak tambahan. Itulah yang membuat dinosaurus punah dan banyak pula spesies lainnya.

"Pembunuh sejatinya adalah soal atmosfer. Satu-satunya cara terjadinya kepunahan global secara massal semacam ini adalah dampak dari atmosfer," kata Gullick.

Halaman 2 dari 2
(fyk/krs)