Wujud Asteroid 'Dewa Kekacauan' dan Dampak Jika Hantam Bumi
Hide Ads

Wujud Asteroid 'Dewa Kekacauan' dan Dampak Jika Hantam Bumi

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 20 Agu 2019 16:02 WIB
Ilustrasi. Foto: NASA
Jakarta - NASA telah mengamati pergerakan asteroid 99942 Apophis dan merekam gambarnya. Apophis sendiri adalah dewa kekacauan di masa Mesir kuno yang identik dengan kerusakan.

Dengan lebar 370 meter, asteroid tersebut setara dengan menara Eiffel. NASA mengambil fotonya dengan teleskop di New Mexico Institute of Mining and Technology serta observatori Pan-STARRS yang berlokasi di Hawaii.

Teleskop tersebut mampu mengambil foto yang cukup detail, seperti dijepret dari jarak dekat. Terlihat bahwa bentuk asteroid 'God of Chaos' itu agak bundar.
Wujud Asteroid 'Dewa Kekacauan' dan Dampaknya Jika Hantam BumiWujud asteroid Apophis. Foto: NASA

Meskipun terlihat tidak berbahaya, sebenarnya bisa runyam akibatnya jika batu antariksa itu sampai menabrak Bumi. Ilmuwan di Observatory of Turin di Italia memperkirakan tumbukan asteroid berbobot 27 miliar kilogram tersebut akan menimbulkan kawah sedalam 518 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apophis diperkirakan akan menabrak dengan kekuatan yang sama dengan 880 juta ton TNT atau 65 ribu kali lebih powerful dari bom atom di Hiroshima. Seandainya menghujam kota London, sebagian besar orang di sana diperkirakan takkan selamat. Tidak akan memusnahkan makhluk hidup, tapi cukup merusak.


Namun NASA menyatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Meski dikategorikan sebagai Potentially Hazardous Asteroid (PHA) atau asteroid yang berpotensi berbahaya, saat ini hanya ada kemungkinan 1 banding 100 ribu ia menabrak Bumi saat mendekati planet ini di 2029. Juga di 2036 di mana ia akan kembali melintas dekat Bumi, NASA yakin takkan terjadi tubrukan.

Masalahnya, kemungkinan tabrakan tetap ada, mungkin pada kesempatan selanjutnya. "Ilmuwan tak bisa menggaransi Apophis dan Bumi tidak akan pernah bertemu. Ada potensi beberapa dekade dari sekarang, manusia perlu khawatir soal Apophis," sebut Meghan Bartels, kolumnis sains di Space.com.

Karena baru akan mendekati Bumi dalam waktu lama, berbagai persiapan bisa dilakukan untuk meminimalisir dampaknya. Namun jika mendadak muncul sebuah asteroid yang membahayakan Bumi, planet ini belum punya sistem pertahanannya. Itulah yang perlu segera digarap di mana NASA telah merintisnya.

"Jika kita baru tahu asteroid mendekat sehari sebelumnya, tak ada yang bisa kita lakukan. Itu adalah kasus yang terjadi belum lama ini yaitu asteroid yang meledak di Chelyabinsk, Rusia, pada 2013," tulisnya.

"Dalam waktu pendek, manusia mungkin hanya dapat mengalihkan kerusakan terburuk, dengan evakuasi warga atau memakai ledakan nuklir untuk menghancurkan asteroid menjadi bagian lebih kecil sehingga tak menembus atmosfer," cetusnya.




(fyk/rns)