SpaceX Kehilangan Inti Roket Milik Falcon Heavy, Kok Bisa?
Hide Ads

SpaceX Kehilangan Inti Roket Milik Falcon Heavy, Kok Bisa?

Virgina Maulita Putri - detikInet
Selasa, 16 Apr 2019 20:15 WIB
Foto: Reuters
Jakarta - Saat peluncuran komersial pertama roket Falcon Heavy pada minggu lalu, SpaceX berhasil mendaratkan ketiga booster yang digunakan roket terkuat sejagat tersebut di Bumi.

Saat itu booster inti di tengah roket berhasil mendarat di kapal drone "Of Course I Still Love You" yang berada di Samudera Atlantik. Tapi cuaca buruk membuat inti roket ini jatuh ke lautan saat dalam perjalanan menuju daratan Florida, AS.

"Selama akhir pekan, karena kondisi laut yang buruk, tim pemulihan SpaceX tak berhasil mengamankan booster inti untuk perjalanan kembali menuju Port Canaveral," kata juru bicara SpaceX dalam keterangan resmi yang dikutip detikINET dari The Verge, Selasa (16/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




"Ketika kondisi memburuk dengan gelombang mencapai 2,5 hingga 3 meter, booster mulai bergeser dan akhirnya tidak dapat tetap berdiri tegak. Kami berharap untuk membawa booster kembali dalam keadaan utuh, tapi keamanan tim kamu selalu diutamakan," sambungnya.

SpaceX memang memiliki mekanisme khusus untuk menjaga booster milik roket Falcon 9 yang mendarat di lautan tetap berdiri tegak saat dibawa menuju daratan. Mekanisme tersebut meliputi sebuah robot yang disebut "octagrabber" yang menempel di bagian dasar booster.




Akan tetapi, karena booster inti yang digunakan oleh Falcon Heavy harus terhubung dengan dua booster sampingan maka desainnya pun berbeda dengan booster Falcon 9 versi normal. Sehingga octagrabber tidak bisa menempel dengan cara yang sama.

Walaupun tidak berhasil mendapatkan kembali booster inti Falcon Heavy dalam keadaan utuh, SpaceX memastikan misi Falcon Heavy berikutnya tidak akan terpengaruh. Falcon Heavy sendiri akan memiliki misi baru pada musim panas mendatang.

Untuk peluncuran ketiganya, roket terkuat sejagat ini akan menggunakan booster inti baru dan dua booster samping yang berhasil mendarat pada minggu lalu. SpaceX juga berencana untuk menggunakan robot octagrabber dalam misi tersebut.


(vim/krs)