Begitulah setidaknya proyeksi dari para peneliti di Georgia, negara yang memang terkenal sebagai salah satu produsen ternama wine di dunia, lewat sebuah proyek bernama IX Millenium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil tes awal mengindikasikan anggur rkatsiteli, yang bisa dijadikan white wine dan salah satu dari 525 varietas anggur di Georgia, memiliki daya tahan paling bagus terhadap radiasi ultraviolet. Ini menjadi pertimbangan penting terkait kondisi di Mars. Berikutnya, para peneliti mesti menguji respons anggur terhadap temperatur bawah nol derajat dan tingginya level karbon monoksida.
"Kami berencana meneliti semua kemungkinan yang membuat seorang astronot bisa duduk di Mars dan minum Wine Georgia," kata Nino Enukidze, dekan Business and Technology University di Georgia.
Nino Enukidze juga tercatat sebagai sosok yang ikut memprakarsai dimulainya proyek IX Millenium bersama Badan Antariksa Georgia, Museum Nasional, dan sebuah startup bernama Space Farms.
Kondisi Mars jadi tantangan menumbuhkan anggur di sana, tapi tradisi kental Georgia sebagai pembuat wine tetap menumbuhkan optimisme. Akhir tahun ini Business and Technology University pun sudah akan punya sebuah lab yang meniru kondisi di Planet Merah.
"Kami memulai proyek ini karena sejarah yang kami miliki dalam membuat wine, itu mengapa kami memilih anggur. Tapi setelah laboratoriumnya beres, kami juga bisa menguji segala macam buah dan tumbuhan," ucap Nino Enukidze.
(krs/rns)