Kerikil itu ditemukan robot milik NASA tersebut ketika sedang menjelajahi Mars untuk mencari lokasi pengeboran baru. Warnanya keabuan dan terlihat bulat seperti kacang polong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto yang diambil pada tanggal 24 Maret 2019 ini lantas diproses kembali oleh Kevin M. Gill, software engineer NASA-JPL Laboratory. Ia membuat kerikil abu-abu tersebut terlihat lebih jelas dibandingkan bebatuan di sekitarnya.
Sebelumnya, kerikil yang disebut "blueberries" ini diperkirakan sebagai sisa dari peradaban kuno. Bahkan ada yang memperkirakan kerikil ini sebagai proyektil yang digunakan dalam konflik.
Tapi NASA memastikan bahwa ini bukan sesuatu yang berkaitan dengan peradaban di Mars. Kerikil ini terbentuk karena fenomena yang disebut "concretion".
Fenomena ini terjadi ketika mineral mulai berkumpul di bebatuan yang basah kuyup dan akhirnya mengeras. Ketika bagian luarnya, yang lebih lunak, terkikis karena angin atau proses alami lainnya maka bagian dalamnya yang berbentuk bulat akhirnya keluar dan terkikis dalam kecepatan yang lebih lambat.
Walaupun baru saja ditemukan Curiosity, benda seperti kerikil macam ini sebenarnya bukan temuan yang baru-baru amat. Itu karena hal serupa sebelumnya pernah ditemukan oleh robot Opportunity dalam misinya di Mars tahun 2004. Beberapa kerikil tersebut berukuran sebesar peluru senjata airsoft dan mengandung hematite.
(vim/krs)