Makhluk-makhluk tersebut terekam dengan baik sampai-sampai jaringan lunaknya, termasuk otot, jeroan, mata, organ pernapasan, dan mulut masih terlihat. Total, ada 4.351 fosil yang terkumpul, mewakili 101 spesies dengan 53 di antaranya merupakan belum pernah ditemukan sebelumnya.
![]() |
"Ini merupakan kejutan besar dengan begitu banyaknya spesies baru yang menjadi bagian dari ilmu pengetahuan," ujar Robert Gaines, ahli geologi dari Pomona College, Claremont, California, Amerika Serikat, yang tergabung dalam tim penelitian ini, sebagaimana detikINET kutip dari The Guardian, Jumat (22/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian tersebut bahkan disebut sebagai awal mula kehidupan bagi binatang. Saat itu, seluruh binatang disebut hidup di dalam laut.
Martin Smith, ahli paleontologi dari Durham University, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menyebut temuan tersebut sangat luar biasa. "Jika kamu mengirim penyintas waktu kembali ke zaman Cambrian dengan kamera dan mesin x-ray, gambar yang mereka bawa pulang tidak ada apa-apanya ketimbang fosil ini," ujarnya.
Ia menambahkan, fosil-fosil itu dapat membantu para ilmuwan untuk memahami evolusi pada binatang dari zaman dahulu sampai saat ini. Hal ini berkaitan dengan, misalnya, pembentukan organ kompleks seperti otak pada hewan, mengingat organisme-organisme sebelumnya memiliki struktur lebih sederhana.
Sampai saat ini, sebab dari ledakan Cambrian masih jadi misteri. Beberapa hipotesis yang muncul adalah pergerakan lempeng tektonik dan perubahan nutrisi di laut.
Selain temuan yang satu ini, fosil-fosil terkait ledakan Cambrian juga sudah ditemukan di beberapa lokasi. Beberapa di antaranya adalah di Burgess Shale (Kanada) dan Chengjiang (China). (mon/fyk)