Bisa Jadi Nyata! Teknologi Cloaking 'Jubah Gaib' Sungguh Ada
Hide Ads

Bisa Jadi Nyata! Teknologi Cloaking 'Jubah Gaib' Sungguh Ada

Tim - detikInet
Senin, 07 Jul 2025 15:00 WIB
Jubah Harry Potter
Foto: Wizarding world
Jakarta -

Jubah Gaib ikonik dalam cerita Harry Potter, yang membuat penggunanya tembus pandang, mungkin sudah ada di depan mata kita.

Belum lama ini, lmuwan China menemukan bahan kamuflase yang menyesuaikan komposisi molekulnya agar menyatu dengan latar belakang. Itu berpotensi membuat pemakainya tidak terlihat oleh mata telanjang.

Mereka merinci teknologi penyamaran canggih ini di riset yang diterbitkan di jurnal Science Advances. "Menerapkan teknologi ini pada pakaian dapat membuat seseorang secara efektif tak terlihat'," kata kepala peneliti Wang Dongsheng dari University of Electronic Science and Technology China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menghilangnya bahan tersebut difasilitasi sebuah proses yang disebut fotokromisme adaptif mandiri atau SAP, di mana molekul-molekul menyusun ulang saat terpapar panjang gelombang cahaya tertentu. Itu menyebabkan zat tersebut berubah warna dan secara efektif menjadi tidak terlihat.

Anggap saja ini sebagai versi tiruan dari mekanisme penyamaran alami bunglon. Alih-alih sel-sel yang mengubah warna, bahan SAP terdiri dari pewarna organik dan molekul yang disebut addukt Stenhouse donor-akseptor, yang mengubah susunan kimia dan struktur saat terkena cahaya.

ADVERTISEMENT

Dalam pengujian, bahan 'bunglon' ini ditempatkan di lingkungan dengan kelompok tanaman merah, hijau, atau kuning di latar belakang. Dikutip detikINET dari NY Times, bahan itu pun melebur ke sekelilingnya dalam waktu satu menit.

Bahan SAP lebih efektif dan praktis daripada sistem tembus pandang buatan manusia yang bergantung pada sumber daya eksternal dan elektronik rumit agar berfungsi. Belum lagi kompleksitas dan harga mahal teknologi ini membatasi potensinya untuk digunakan secara luas.

Para peneliti memperkirakan teknologi tersebut memiliki berbagai aplikasi, mulai dari arsitektur hingga militer. "Dengan menambahkan lebih banyak molekul fotokromik atau menyesuaikan komposisinya, kami bertujuan mencapai perbedaan warna lebih halus dan kecepatan perubahan yang lebih cepat," kata Dr. Wang.




(fyk/fyk)