Tetapi, perusahaan asal Jepang Astro Live Expereinces (ALE) mengatakan bahwa mereka memiliki solusi untuk menghadirkan hujan meteor buatan yang lebih memukau. Untuk mencapainya, mereka akan menggunakan satelit yang akan diluncurkan ke orbit pada minggu ini.
ALE sendiri menyebut bahwa mereka merupakan pionir di bisnis 'hiburan luar angkasa'. Mereka menargetkan membuat hujan meteor buatan pertama di dunia pada tahun 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya harap meteor buatan manusia kami akan membantu mengungkap penemuan baru dalam sains, dan itu akan mengumpulkan dan menghibur orang-orang di bawah langit malam," ujar CEO ALE, Lena Okajima dalam keterangan resminya, seperti dikutip detikINET dari CNET, Kamis (17/1/2019).
ALE sendiri akan menciptakan hujan meteor buatan dengan menembakkan pelet-pelet kecil dengan diameter satu sentimeter yang dibuat dengan campuran material yang tidak beracun. Pelet yang disebut partikel ini dirancang untuk menciptakan berbagai warna cerah saat memanas dan mulai hancur ketika kembali memasuki atmosfer Bumi.
Baca juga: Farout, Objek Terjauh di Tata Surya |
ALE menyebut bahwa partikel ini akan bergerak dengan kecepatan yang lebih lambat tapi bersinar dengan durasi lebih lama dibandingkan dengan hujan meteor alami. Sehingga, nantinya daerah dengan polusi cahaya berat seperti Tokyo tetap dapat menikmatinya.
Satelit milik ALE dijadwalkan meluncur pada hari Kamis (17/1) pagi waktu Jepang menggunakan roket Epsilon milik badan antariksa Jepang (JAXA). Satelit ini dirancang untuk menguji coba konsep ini dan mengumpulkan data yang dapat membantu mengembangkan dan menyempurnakan produk.