64 satelit itu berasal dari 34 organisasi dan 17 negara. Diluncurkan ke orbit rendah Bumi, satelit itu punya beragam fungsi seperti untuk komunikasi, riset atau observasi. Tapi ada satu satelit yang berbeda, ia tidak berfungsi apa-apa.
Dikutip detikINET dari Wired, satelit itu merupakan karya seni yang dinamai Orbital Reflector. Pembuatnya adalah seniman Trevor Paglen asal Amerika Serikat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuannya bagiku adalah menciptakan katalis melihat ke langit dan berpikir tentang segalanya dari planet ke satelit ke sampah angkasa dan bertanya apa artinya berada di planet ini," sebut Trevor.
Saat tiba di orbit, satelit itu akan mengembangkan balon sepanjang 30 meter dan selebar 1,5 meter, terbuat dari polyethylene kepadatan tinggi. Ia dilapisi dengan bubuk titanium dioksida sehingga bisa memantulkan cahaya ke Bumi.
Alhasil, Orbital Reflector bisa dilihat dengan mata telanjang jika keadaan langit cerah di waktu yang tepat. Ia juga bisa dilacak melalui website dan aplikasi.
Biaya pembuatannya tidak murah, senilai USD 1,5 juta. Dana tersebut terkumpul dari museum, donor dan kampanye Kickstarter. Orbital Project tidak akan lama bertahan. Dalam 8 minggu seusai berada di orbit, ia akan perlahan hancur dan tertelan atmosfer.
"Patung ini mendorong kita untuk melihat ke langit malam dengan perasaan baru, untuk mempertimbangkan tempat kita di semesta dan mengimajinasikan kembali bagaimana kita hidup bersama-sama di planet ini," tulis website Orbital Reflector.
(fyk/krs)