Asteroid yang dimaksud adalah Oumuamua. Penemuan objek tersebut berhasil dideteksi melalui teleskop Pan-STARSS 1 di Hawaii pada Oktober tahun lalu. Ketika itu, asteroid yang bentuknya memanjang serupa cerutu ini merupakan objek pertama dari luar Tata Surya yang berhasil teramati oleh teleskop.
Saat ini, berdasarkan penelitian terbaru menyebutkan Oumuamua berbagi orbit dengan Jupiter. Bahkan, pembagian orbit antara kedua objek tersebut telah terjalin sejak Tata Surya terlahir. Penelitian terbaru mengenai astreoid Oumuamua atau dikenal dengan 2015 BZ509 ini diterbitkan pada informasi bulanan, Royal Astronomical Society.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menemukan bahwa 2015 BZ509 telah mengorbit secara retrograde dari Jupiter selama usia Tata Surya, yakni 4,5 miliar tahun yang lalu," ucap Helena Morais, penulis studi dari São Paulo State University di Brasil, dikutip dari Space, Selasa (22/5/2018).
Sebagai informasi orbit retrograde ini artinya benda tersebut mengelilingi Matahari dengan cara berlawan dari benda antariksa secara umum, baik itu Jupiter, Bumi, dan lainnya.
"Bagaimana asteroid itu bergerak dengan cara ini, ketika berbagi orbit dengan Jupiter, hingga kini masih menjadi misteri," kata astronom Fathi Namouni dari Observatorium Côte d'Azur di Perancis.
Keunikan Oumuamua dalam mengorbit ini semakin meyakinkan kalau asteroid itu bukan penghuni asli Tata Surya, melainkan layaknya pengunjung di Tata Surya ini.
"Tata Surya tidak bisa menghasilkan orbit retrograde sejuah ini. Jadi, satu-satunya pilihan yang tersisa adalah berasal dari sistem yang lain," kata Morais.
Morais mengatakan Oumuamua diperkirakan bukan asteroid 'imigran' satu-satunya yang ada di Tata Surya. Ada kemungkinan asteroid antar bintang lainnya juga berada di Tata Surya, misalnya ia menyebutkan ada di Neptunus. (agt/fyk)