Berburu 'Tambang Emas' Asteroid di Luar Angkasa
Hide Ads

Berburu 'Tambang Emas' Asteroid di Luar Angkasa

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 23 Apr 2018 14:51 WIB
Foto: Deep Space Industries
Jakarta - Asteroid merupakan lahan yang menggiurkan untuk dikembangkan pada masa mendatang. Benda antariksa tersebut dikatakan bisa menjadi 'lumbung emas' berikutnya.

Disebutkan bahwa dengan menambang asteroid, maka hal itu akan berdampak pada diraihnya 'gelar' dengan kekayaan triliunan dollar AS. Begitu prediksi yang dikumandangkan oleh astrofisikawan Neil deGrasse Tyson.

"Triluner pertama akan berasal dari orang yang mengekspolitasi sumber daya alam yang terkandung di asteroid," kata Tyson dikutip dari RT, Senin (23/4/2108).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Sejauh ini Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengatakan ada sekitar 12 ribu asteroid yang berhasil dideteksi, di mana itu jaraknya sekitar 45 juta kilometer dari Bumi.

Menurut Fisikawan Michio Kaku, beralihnya ke penambangan asteroid adalah sebagai pemecah krisis kekurangan sumber daya yang dihadapi di planet ini.

"Asteroid adalah tambang emas terbang di luar angkasa," sebutnya.

Para geologi percaya bahwa di asteroid itu terkandung berbagai macam sumber daya alam, seperti bijih besi, nikel, sampai logam mulia yang konsentrasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan yang ada ditemukan di Bumi.

Bahkan, untuk satu asteroid dengan lebar 3.000 kaki diperkirakan menghasilkan pundi-pundi sebesar USD 5,4 triliun. Hal itu, yang membuat Goldman Sachs terus mengikuti perkembangan terkini tentang industri antariksa.

Bank yang berkantor pusat di New York, Amerika Serikat ini mengamati terus perkembangan penambangan, terutama yang berkaitan dengan pembuatan wahana antariksa yang ongkosnya lebih murah.



Namun, rupanya langkah Goldman Sachs masih kalah cepat dengan Luksemburg, sebuah negara kecil yang berada di Benua Eropa ini. Luksemburg mengembangkan inisiatif untuk menambang sumber daya di luar angkasa pada 2016.

Luksemburg akan menggelontorkan USD 223 juta kepada perusahaan yang bekerja untuk menambang di luar angkasa.

"Tujuan kami adalah untuk menempatkan kerangka keseluruhan eksplorasi dan penggunaan sumber daya komersial dari benda langit, seperti asteroid atau dari Bulan," ungkap Etienne Schneider, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Ekonomi Luksemburg. (agt/rou)