Tidak hanya cerita yang menyelimutinya, lokasi disimpannya harta karun pun tersebar di berbagai penjuru dunia. Dari negara besar seperti Amerika Serikat hingga daerah terpencil di Kepulauan Cocos memiliki peninggalannya masing-masing.
Orang-orang yang membuat harta karun ini tertimbun pun muncul dari berbagai kalangan, mulai dari suku Aztec di Meksiko hingga antek-antek Nazi di Jerman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harta Karun La Noche Triste
|
Foto: latinamericanstudies
|
Ironisnya, saat mereka berusaha meninggalkan Tenochtitlan yang berada di tengah danau, suku Aztec yang kembali menyerang dapat dengan mudah menenggelamkan mereka akibat beban yang dibawa terlalu berat.
Kejadian yang dikenal sebagai La Noche Triste (Malam yang Menyedihkan) ini membuat harta karun tersebut tenggelam di bawah air di sekitar Tenochtitlan, namun kawasan tersebut sudah berubah menjadi Mexico City.
Karena geografisnya yang sudah sama sekali berubah, harta karun yang diperkirakan tertimbun di bawah tanah Mexico City ini belum dapat ditemukan.
Harta Karun Lima
|
Foto: visitcocosisland
|
Meski begitu, misi tersebut tidak pernah terselesaikan olehnya karena Thompson sendiri dipercaya menyembunyikan harta tersebut di Kepulauan Cocos yang berada sebelah barat daya dari Pulau Jawa dan merupakan bagian teritori Australia.
Harta karun tersebut pun telah menjadi incaran penjelajah selama bertahun-tahun. Bahkan, mantan presiden Amerika Serikat, Franklin D. Roosevelt, sempat mencarinya bersama rekannya pada 1910.
Hal itu tidak mengherankan jika melihat nominal dari koleksi koin dan batang emas, patung, perhiasan, pedang, hingga mahkota tersebut yang dapat mencapai USD 269 juta (Rp 3,7 triliun) saat ini.
Harta Karun Konfederasi
|
Foto: Getty Images
|
Pasca menangkap 42 tentara Union dan merampas seperempat harta milik Stoughton, Mosby menemukan sejumlah pusaka yang sebelumnya diambil oleh Stoughton.
Setelahnya, giliran Union yang balas menyerang Konfederasi di daerah Haymarket, Virginia, setelah mereka membayar uang tebusan. Mosby pun menyerahkan harta yang ditemukannya kepada tangan kanannya untuk dikubur agar tidak dapat ditemukan oleh Union.
Tidak hanya itu, pihak Konfederasi pun juga ditengarai menyembunyikan harta karun di tempat lain. Saat mereka berada dalam keadaan terdesak pada pertengahan 1865, mereka mengubur sejumlah emas di Washington, Georgia, yang kini ditaksir harganya dapat mencapai USD 140.000 (Rp 1,9 miliar).
Muatan La Nuestra Senora de Atocha yang Hilang
|
Foto: melfisher
|
Sebagian harta karun tersebut ditemukan pada 20 Juli 1985 oleh Mel Fisher dan ia berhasil mendapatkan USD 500 juta (Rp 6,8 triliun). Meski begitu, masih terdapat 17 ton batang perak, 128.000 koin emas, 27 kilogram permata, serta harta lain yang masih belum ditemukan.
Fisher sendiri sekarang menjalankan sebuah perusahaan yang kegiatan utamanya yaitu melakukan patroli terhadap sisa harta karun tersebut dengan mengerahkan para penyelam yang bertugas secara berkala.
Harta Karun Rampasan dari Nazi
|
Foto: Wikipedia
|
Setelah itu, saat terdesak pada Perang Dunia II, banyak dari mereka yang menyembunyikan hasil rampasan tersebutr. Salah satu titik yang menjadi tempat penyembunyiannya adalah di dalam Danau Toplitz, Austria.
Menyadari hal tersebut, pemerintah Austria bersikap sangat ketat bagi siapapun yang ingin mencoba untuk menemukan harta karun tersebut dengan segala bentuk pencarian yang dilakukan.
Harta Karun Danau Guatavita
|
Foto: seecolombia.travel
|
Meski demikian, di Kolombia, terdapat sebuah situs bernama Danau Guatavita yang dipercaya menyimpan harta karun hasil dari seserahan emas dari sebuah suku. Mereka melemparkan sejumlah emas ke dalam danau tersebut sebagai bentuk kepercayaan mereka terhadap Dewa Air.
Hal tersebut pun memicu sejumlah percobaan untuk mencari harta karun ini, salah satunya dengan mengeringkan danau tersebut. Pemerintah Kolombia sendiri kini melarang siapapun yang berusaha untuk menemukannya.











































