Perusahaan Rusia Siapkan Paket Liburan ke Antariksa
Hide Ads

Perusahaan Rusia Siapkan Paket Liburan ke Antariksa

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 05 Feb 2018 10:37 WIB
International Space Station (ISS). Foto: Getty Images
Jakarta - Sebuah perusahaan di Rusia berencana menawarkan paket wisata tak biasa, yakni liburan ke antariksa. Rayuan dengan tarif yang sudah didiskon pun menjadi ajakan untuk menikmati pemandangan yang luar biasa.

Sebagaimana detikINET kutip dari The Guardian, Senin (5/2/2018) Rusia berencana mengirim wisatawan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), tepatnya di dalam modul NEM-2. Tak hanya sampai di situ, turis bisa melakukan 'ritual' spacewalk yang biasa dilakukan astronot saat bertugas di ISS.

Adalah perusahaan antariksa Rusia bernama Energia yang ingin membuka perjalanan wisata tersebut untuk 6 turis. Meski dikatakan telah dipotong tarifnya, bagi yang ingin menjajal liburan ke antariksa ini harus mampu membayar sekitar USD 100 juta (Rp 1,3 triliun) per orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sedang mendiskusikan kemungkinan mengirim wisatawan ke antariksa," ucap Vladimir Solntsev, kepala Energia.

Disampaikan Solntsev, tarif Rp 1,3 triliun ini bisa lebih murah untuk wisatawan pertama yang mengambil paket perjalanan tersebut. Walau harganya selangit, Slontsev mengatakan paket wisata yang disediakannya tetap akan dilirik orang berkantong tebal.

"Analisis pasar telah mengkonfirmasi kalau orang-orang kaya siap membayar banyak uang untuk ini," sebut Solntsev dengan optimis.

Para turis antariksa ini akan menggunakan NEM-2 yang di dalamnya terdapat fasilitas untuk membuat nyaman penumpang. Tersedia dua toilet, hingga akses ke internet bagi yang ingin tetap terhubung ataupun update status di media sosial.

Faktor kenyamanan ini perlu diperhatikan karena mereka akan melakukan perjalanan antariksa sampai 10 hari lamanya. Energia menargetkan bahwa pada tahun depan, proyek wisata tersebut dapat terealisasi. "Ini harus diluncurkan pada 2019,"sebutnya.

Wisata ke luar angkasa sendiri menjadi perlombaan baru perusahaan teknologi tinggi. Dari Virgin Galactic milik Richard Branson sampai Blue Origin kepunyaan Jeff Bezos juga berencana menggelar layanan serupa tidak lama lagi. (agt/fyk)