Melihat Star Wars dari Kacamata Sains
Hide Ads

Melihat Star Wars dari Kacamata Sains

Muhammad Imron Rosyadi - detikInet
Rabu, 20 Des 2017 15:15 WIB
Melihat Star Wars dari Kacamata Sains
Dok. 2017 Lucasfilm
Jakarta - Sebagian orang mungkin masih melihat Star Wars sebagai film fiksi ilmiah yang tak akan terwujud di dunia nyata. Namun tidak bagi fisikawan NASA ini.

Kevin Grazier, fisikawan planet dari NASA yang menciptakan sebuah software untuk misi Cassini dalam menjelajah Saturnus, mengakui bahwa ide-ide di dalam film fiksi ilmiah seperti Star Wars dan Gravity merupakan implementasi dari ilmu pengetahuan itu sendiri.

Bahkan, ada beberapa cara untuk membuktikan bahwa beberapa ide berani yang dituangkan di dalam film Star Wars berdasar pada prinsip ilmiah dan teknologi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut, hal-hal yang menunjukkan kemiripan yang diperlihatkan para karakter Star Wars dengan kondisi di kehidupan nyata, seperti detikINET kutip dari Business Insider, Rabu (20/12/1017).

Droid

Foto: Business Insider
Cara para droid dalam mewujudkan kecerdasan buatan sejatinya tidak terlalu jauh dari kondisi teknologi yang ada sekarang. "Kita bisa memiliki droid sepintar C-3PO dan BB-8 dalam waktu yang tidak akan lama," kata Kevin.

Saat ini, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) Google sudah memiliki kecakapan dalam menguasai beberapa bahasa. Memang, Google AI belum sepintar C-3PO yang fasih menggunakan 6 ribu bahasa.

Meskipun begitu, para peneliti optimistis bahwa kecerdasan buatan milik Google akan semakin pintar dalam beberapa tahun ke depan. Pada 2016 lalu, Google AI sudah memiliki IQ sebesar 47,3.

Bahkan, teknik machine learning (pembelajaran mesin) milik Google dapat digunakan oleh NASA untuk melacak dua planet baru pada minggu lalu.

Di samping itu, bahkan sudah muncul robot bernama Sophia yang menjadi kecerdasan buatan pertama dengan status kependudukan yang diberikan oleh Arab Saudi.

Warp

Foto: Business Insider
Warp merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan sebuah pesawat antariksa melaju lebih cepat dari kecepatan cahaya.

Kevin mengatakan ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa bisa jadi terdapat sebuah dimensi yang melampaui empat dimensi ruang dan waktu yang dikenal sekarang.

Hal tersebut sering menjadi perdebatan bagi para fisikawan. Jika multiverse (multiversum) benar-benar ada, maka terdapat kemungkinan alam semesta paralel di dalamnya tidak memberlakukan hukum fisika yang sebagaimana diketahui oleh manusia.

Mengingat hukum fisika kuantum ini masih menimbulkan tanda tanya besar, Kevin mengatakan bahwa pemecahan hal tersebut secara tidak langsung menjadi pembuka jalan bagi manusia untuk melaju lebih kencang dari kecepatan cahaya.

The Force

Foto: Business Insider
Jika kekuatan (The Force) yang dimiliki oleh para Jedi di film Star Wars terlihat imajinatif, namun manusia dapat merasakannya juga di Bumi, dengan skala yang lebih kecil tentunya.

"Jika terdapat medan magnet dan partikel bermuatan listrik yang melewatinya, maka akan terjadi sebuah daya (force). Seperti itu medan daya di kehidupan nyata," ujar Kevin menjelaskan.

Medan daya yang ada di Bumi pun masih menyimpan misteri, seperti investigasi oleh pemerintah Amerika Serikat terhadap benda yang dilihat oleh pasangan pilot saat menerbangkan pesawat, yang diperkirakan sebagai UFO.

"Mereka melihat objek yang terlihat memiliki medan daya di sekitarnya. Benda tersebut melayang di udara sebelum akhirnya menghilang secara tiba-tiba, dan tidak sempat terdeteksi oleh radar," tutur Helena Cooper, Reporter The New York Times.

Ruang Hampa Udara

Foto: Business Insider
Stephen Cass, fisikawan yang bersama-sama Kevin Grazier menulis buku Hollyweird Science, mengatakan bahwa para karakter di film Star Wars menujukkan satu hal penting yang dianut oleh seluruh astronot di dunia, yaitu menghindari ke luar pesawat antariksa saat mengarungi angkasa luas tanpa menggunakan perlengkapan khusus.
Halaman 2 dari 5
(rns/rou)