Artinya, pada sekitar tahun 2600 bumi akan menghadapi bencana besar. Astrofisikawan kenamaan ini percaya bahwa membludaknya populasi di dunia yang diikuti oleh kebutuhan besar terhadap energi akan memicu kehancuran tersebut.
Ia beranggapan bahwa para peneliti harus mulai mencari Bintang baru dengan planet yang mampu menjadi tempat hunian, dengan kawasan Alpha Centauri menjadi kandidat terbaik untuk mendukung misi penyelamatan ras manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahli kosmologi asal Inggris ini pun merancang sebuah proyek bernama Breakthrough Starshot untuk mengirim sebuah nanocraft menuju Alpha Centauri hanya dalam waktu 20 tahun. Tujuannya untuk melakukan penelitian.
"Sistem yang kami rancang dapat mencapai Mars kurang dari satu jam, Pluto dalam satu hari, Voyager kurang dari satu minggu, dan Alpha Centauri kurang lebih selama 20 tahun," ia mengatakan, seperti dilansir detikINET dari Daily Mail pada Rabu (8/11/2017).
Alpha Centauri sendiri merupakan sebuah sistem bintang, seperti sistem tata surya, yang berjarak 4,37 tahun cahaya dari Bumi, atau sekitar 40 triliun kilometer. Dengan pesawat antariksa tercepat saat ini, butuh waktu sekitar 30.000 tahun untuk mencapainya.
Proyek Breaktrough Starshot sendiri berencana untuk membuat sebuah kendaraan luar angkasa berukuran mini, hanya beberapa gram, untuk menjelajah antariksa ribuan kali lebih cepat.
Stephen Hawking merancang proyek tersebut bersama Mark Zuckerberg sejak 2016 lalu, dengan perkiraan dana yang dibutuhkan mencapai USD 100 Juta, atau lebih dari Rp 1 Triliun.
Para ahli astronomi pun memperkirakan bahwa terdapat peluang untuk menemukan planet mirip Bumi yang berada di zona layak huni di dalam sistem Alpha Centauri. Meskipun permasalahan terbesarnya adalah bagaimana membawa manusia menuju ke sana.
Saksikan video 20detik mengenai paparan Stephen Hawking di sini:
(fyk/fyk)