True-wireless stereo (TWS) yang selama ini dirilis di Indonesia biasanya memiliki desain yang itu-itu saja, ada yang bertangkai dan ada yang tidak memiliki tangkai. Bose Ultra Open Earbuds mendobrak tren itu dengan menghadirkan desain yang unik.
Sesuai namanya, Bose Ultra Open Earbuds merupakan TWS dengan desain open atau terbuka. Form factor-nya cukup unik dibandingkan TWS lainnya, dengan bentuk seperti anting-anting yang dipakai dengan cara dijepit di telinga.
Meski begitu Bose Ultra Open Earbuds tetap menawarkan kualitas suara yang tidak mengecewakan dan tetap terasa nyaman di telinga. Penasaran seperti apa performanya? Simak review lengkapnya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desain
TWS dengan desain terbuka yang banyak ditemukan di pasaran sebagian besar menggunakan desain bertangkai seperti Apple AirPods 3 atau desain dengan hook untuk mengaitkan TWS dengan telinga.
Bose Ultra Open Earbuds meninggalkan desain konvensional itu dengan memperkenalkan desain buds mirip anting-anting clip-on. Jadi buds cukup dijepitkan ke daun telinga
Ultra Open Earbuds terdiri dari dua bagian utama. Bagian pertama bentuknya berbentuk bulat dengan speaker kecil di ujungnya untuk menyalurkan suara ke lubang telinga, sedangkan bagian kedua yang berbentuk silinder diisi baterai, driver, dan komponen elektronik lainnya.
Kedua bagian ini dihubungkan dengan teknologi Flex Band alias karet yang fleksibel dan empuk sehingga tidak terasa sakit di telinga. Bagian buds yang bulat ditempatkan di dekat lubang telinga, lalu tarik karet penghubungnya untuk menempatkan bagian silindernya di bagian belakang telinga, jadi ketika sudah terpasang bentuknya seperti anting-anting cuff.
![]() |
Di awal-awal proses pemasangannya di telinga memang sedikit ribet, bahkan membutuhkan dua tangan, untuk memastikan posisinya sudah sesuai dan nyaman. Tapi setelah beberapa minggu menggunakan TWS ini, lama-lama terbiasa memasangnya dengan satu tangan.
Bentuk buds-nya sendiri cukup besar dan mencolok ketika sudah dipakai di telinga. Saat pertama kali mengenakan Ultra Open Earbuds di tempat umum tidak sedikit orang yang melihat ke arah telinga saya.
Walaupun bentuknya cukup besar dan tebal, Ultra Open Earbuds tidak terasa berat di telinga dengan bobot masing-masing buds sekitar 6 gram. Desainnya yang aneh dan menjepit telinga juga ternyata tidak mempengaruhi kenyamanan TWS ini.
Bahkan Ultra Open Earbuds termasuk TWS paling nyaman yang pernah saya gunakan, karena setelah dipakai di telinga saya sering tidak sadar kalau ada buds yang menempel. Dipakai berjam-jam pun tidak terasa sakit, paling jika sudah terlalu lama digunakan posisinya perlu disesuaikan agar tetap nyaman di telinga.
Selain nyaman, desain Ultra Open Earbuds juga terbilang sangat aman. Dipakai lari mengejar bus Transjakarta sampai lompat-lompat pun TWS ini masih kuat menjepit telinga dan tidak mudah lepas. Selain itu TWS ini juga memiliki sertifikasi IPX4, jadi tidak perlu khawatir jika terkena cipratan air.
Untuk memastikan kualitas suara dan kenyamanan yang optimal, Bose menyarankan pengguna untuk memasang Ultra Open Earbuds di telinga di sudut 45 derajat, seperti contoh di halaman selanjutnya. Setelah terpasang di telinga, posisi buds bisa dinaik-turunkan sesuai keinginan tanpa perlu dilepas lagi.
Selanjutnya: Fitur dan kualitas suara>>>
Fitur dan kontrol
Bose Ultra Open Earbuds mendukung platform Android dan iOS. Untuk menghubungkan TWS ini dengan perangkat Android atau iOS dibutuhkan aplikasi Bose Music (yang kini berganti nama menjadi 'Bose' saja).
Sejujurnya proses pairing pertama kali menggunakan aplikasi Bose agak sedikit menjengkelkan. Prosesnya sebenarnya mudah saja, cukup aktifkan Bluetooth di ponsel, tekan tombol yang ada di belakang case TWS sampai lampu berubah menjadi warna biru, lalu tunggu sampai kedua perangkat terhubung.
Hanya saja aplikasi Bose agak sedikit lambat dan kesulitan mendeteksi TWS jadi harus banyak bersabar. Bahkan setelah TWS dan ponsel terhubung pun aplikasi Bose kadang menyebut TWS sedang tidak terhubung. Banyak sekali hal yang harus ditingkatkan dari segi software.
Aplikasi Bose sendiri menawarkan deretan fitur untuk mengontrol Ultra Open Earbuds. Mulai dari equalizer, volume, kontrol jalan pintas, sampai mengontrol playback lagu yang sedang diputar.
![]() |
Bose Ultra Open Earbuds juga bisa dikontrol secara langsung menggunakan tombol yang ada di kedua buds. Tombolnya benar-benar tombol fisik yang bergerak saat ditekan, bukan sekedar tombol sentuh yang tidak terasa apa-apa saat ditekan.
Pilihan kontrolnya sendiri terbilang standar, tekan sekali untuk pause lagu, tekan dua kali untuk memutar lagu selanjutnya, dan tekan tiga kali untuk kembali ke lagu sebelumnya. Untuk menaikkan volume, tekan tombol di buds kanan dua kali lalu ditahan sampai volume berubah. Untuk menurunkan volume, lakukan hal yang sama di tombol sebelah kiri.
Sayangnya untuk TWS dengan harga hampir Rp 5 juta Bose Ultra Open Earbuds terbilang miskin fitur. Earbuds ini tidak memiliki fitur pause otomatis saat salah satu buds dilepas dari telinga. Selain itu fitur multi-device yang memungkinkan TWS terhubung ke dua perangkat sekaligus juga absen.
Kualitas suara
Mengulas TWS tentu tidak lengkap jika belum membahas kualitas audionya. Untuk TWS dengan desain terbuka, kualitas suara Bose Ultra Open Earbuds terbilang mengesankan.
Musik dan vokal terdengar jelas dan detail, begitu juga dengan bass walau kurang menghentak. Kualitas panggilan telepon juga sangat bagus, asalkan tidak berada di area yang terlalu berisik.
Menariknya, suara yang dikeluarkan TWS ini nyaris tidak pernah bocor asal volumenya tidak terlalu tinggi, jadi tidak perlu khawatir lagu atau percakapan kalian didengar orang lain. Rekan kerja saya yang duduknya berjarak kurang dari satu meter mengaku tidak mendengar apa-apa saat saya mengenakan TWS ini.
Berkat desain yang terbuka berarti Bose Ultra Open Earbuds tidak mendukung anti-noise cancellation (ANC) yang membuat telinga tetap terekspos dengan suara-suara di sekitar. Sebagai pengguna transportasi umum yang sering berjalan kaki, desain tanpa ANC ini merupakan hal yang positif dan negatif.
Ya, saya bisa jadi lebih sadar dengan kondisi sekitar saat jalan kaki di tempat yang ramai, tapi di sisi lain tidak ada pembatas antara suara eksternal dengan suara yang keluar dari earbuds sehingga membuat telinga dan kepala saya agak pusing. Apalagi jalanan di Jakarta selalu ramai, mulai dari suara mesin kendaraan, klakson, hingga konstruksi.
![]() |
Lagu yang diputar memang masih bisa terdengar jelas, walaupun volumenya harus ditinggikan dan kadang vokalnya sedikit tenggelam. Tapi untuk mendengarkan podcast atau melakukan panggilan telepon di tempat ramai agak sulit untuk mendengar apa yang dibicarakan.
Untungnya Bose menyertakan fitur Auto-Volume untuk Ultra Open Earbuds yang bisa menyesuaikan volume secara otomatis mengikuti suara di sekitar. Misalnya, saat dipakai mendengarkan lagu di tempat umum yang berisik volume akan naik secara otomatis, dan saat memasuki area yang lebih tenang volume akan turun dengan sendirinya.
Bose Ultra Open Earbuds juga dilengkapi dengan fitur Immersive Audio yang merupakan nama khusus untuk audio spasial. Jika fitur ini diaktifkan, musik yang diputar bisa terdengar lebih dimensional dan hidup dibandingkan mode stereo yang statis.
Selanjutnya: Baterai dan opini detikINET>>>
Baterai
Bose tidak mengungkap kapasitas baterai Ultra Open Earbuds, namun TWS baterai TWS ini terbilang cukup awet. Di website-nya, Bose mengklaim Ultra Open Earbuds bisa bertahan hingga 7,5 jam dalam mode stereo biasa, atau hingga 4,5 jam dalam Immersive Mode.
Dalam penggunaan sehari-hari konsumsi baterai Ultra Open Earbuds ternyata lebih hemat dibandingkan klaim Bose. Dalam mode stereo biasa dengan volume 50% dan auto-volume dimatikan, TWS ini bisa dipakai mendengarkan lagu hingga delapan jam lebih.
Sementara itu, ketika Immersive Mode diaktifkan dengan volume sekitar 50% dan auto-volume diaktifkan, baterai Bose Ultra Open Earbuds bisa bertahan hingga enam jam sebelum peringatan low-battery muncul.
Charging case Bose Ultra Open Earbuds menyediakan tambahan daya sebesar 350 mAh yang diklaim dapat menambah masa pakai earbuds hingga 19,5 jam, dan dalam prakteknya bisa mengisi daya earbuds hingga tiga kali sebelum harus diisi ulang. Mengisi ulang charging case ini hingga penuh membutuhkan waktu sekitar dua jam.
Sayangnya case Bose Ultra Open Earbuds tidak mendukung wireless charging, padahal banyak TWS lebih murah yang sudah dilengkapi fitur ini. Kalau ingin merasakan wireless charging harus membeli aksesoris tambahan berupa case cover yang sayangnya tidak dijual oleh distributor Bose di Indonesia.
Opini detikINET
Desain yang unik jadi keunggulan sekaligus kelemahan untuk Bose Ultra Open Earbuds. Keunggulannya, desain ala anting-anting ini jauh lebih nyaman dan stabil dari perkiraan dengan build quality yang mantap. Desainnya juga cukup stylish sehingga kalau dipakai jalan-jalan perangkat ini terlihat seperti fashion item.
Tapi, form factor ini juga yang membuat Bose Ultra Open Earbuds menjadi TWS yang targetnya sangat niche. TWS ini lebih cocok untuk digunakan di dalam ruangan, mungkin untuk pekerja kantoran yang sering mendengarkan lagu atau rapat online hingga berjam-jam.
Kualitas suaranya memang mumpuni dan nyaris tidak bocor, tapi untuk penggemar musik atau podcast yang banyak menghabiskan waktu di luar ruangan mungkin lebih cocok dengan TWS yang desainnya lebih tertutup jika ingin menikmati konten dengan lebih maksimal.
Kelemahan terakhir Bose Ultra Open Earbuds adalah software yang agak buggy dan harganya. Agak berat merekomendasikan TWS seharga Rp 4,999 juta yang tidak memiliki fitur seperti pause otomatis, dukungan multi-device, dan wireless charging. Padahal ini sudah menjadi fitur standar di TWS lainnya dengan harga lebih murah.