Xiaomi merilis sejumlah produk baru di Indonesia pada akhir 2020 ini, salah satunya adalah Mi Watch, jam tangan pintar yang harganya Rp 1 jutaan.
Layaknya produk Xiaomi lainnya, dengan harga yang relatif kompetitif, mereka memberikan fitur layaknya smartwatch yang harganya jauh lebih mahal. Seperti dukungan berbagai aktivitas dengan desain yang menarik.
Namun, seperti apakah performa Mi Watch ini? Yuk simak ulasan berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desain
Xiaomi menganut desain bulat, klasik. Tak seperti Apple Watch dan beberapa jam tangan lain yang bentuknya kotak. Meski sebenarnya, Xiaomi juga punya smartwatch yang bentuknya kotak, yaitu Mi Watch Lite yang harganya lebih murah.
Diameter jam ini adalah 46mm, cukup besar. Rasanya lebih cocok untuk yang punya pergelangan tangan besar. Karena jika dipakai di pergelangan yang kecil, jamnya akan terlihat terlalu besar, terlebih ketebalannya pun lumayan.
![]() |
Meski ukurannya besar, bobot Mi Watch terbilang ringan, hanya 32 gram. Membuatnya tak terasa seperti sedang mengenakan jam tangan.
Unit yang diterima detikINET berwarna hitam, baik bodi jam maupun strapnya. Di situs resmi Xiaomi, selain hitam ada juga varian warna biru. Namun untuk strapnya, pilihan warnanya memang lebih beragam.
![]() |
Kami tak terlalu suka dengan pinggiran bodi jam berwarna matte black ini. Terasa agak plastik, juga dengan strapnya yang terasa kaku. Untungnya strapnya ini bisa diganti sesuka hati penggunanya.
![]() |
Pada bodi jam ada dua tombol, satu untuk masuk ke menu dan sebagai tombol kontrol utama, satu tombol lagi untuk akses cepat ke menu olah raga, di mana ada 117 jenis kegiatan yang dikenali oleh jam yang bisa bertahan di air sedalam 50 meter ini.
Layar dan baterai
Layar Mi Watch berukuran 1,39 inch, bertipe AMOLED. Layar sentuhnya terasa responsif, dan tingkat kecerahannya terbilang tinggi. Layar masih terlihat jelas saat dipakai di bawah terik matahari.
Layarnya juga bisa mengatur tingkat kecerahan secara otomatis, agar bisa menghemat baterai saat tak butuh kecerahan yang maksimal. Layarnya juga mendukung teknologi always-on, yang membuat layarnya bisa menyala seperlunya setiap saat.
Mi Watch pun mendukung sejumlah varian watch face, yang bisa diganti lewat aplikasi Xiaomi Wear (Android), dan Xiaomi Wear Lite (iOS). Ya, aplikasi pendukungnya bukan Mi Fit yang merupakan pasangan Mi Band.
![]() |
Soal baterai, kapasitasnya adalah 420mAh, dan bisa diisi ulang menggunakan charger yang ada dalam paket penjualan. Namun rasanya, charger ini tak akan sering-sering dipakai. Lho kenapa?
Ya, dalam pengujian kami, baterai Mi Watch ini belum habis setelah dipakai selama 10 hari, masih tersisa sekitar 25%. Itu pun kami sudah menyalakan fitur always-on display. Jika fitur ini dimatikan, mungkin daya tahan baterai Mi Watch ini akan lebih lama lagi.
![]() |
Halaman selanjutnya: Fitur...