Menjajal Zola Turbo Max, Si Charger Serba Bisa
Hide Ads

Menjajal Zola Turbo Max, Si Charger Serba Bisa

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Minggu, 12 Mei 2019 17:08 WIB
Foto: Dok. Zola
Jakarta - Zola belum lama ini merilis sebuah charger bernama Turbo Max, yang diklaim mendukung berbagai standar pengisian cepat dari para pabrikan ponsel. Apa benar?

Zola menyebut charger ini mendukung standar Quick Charge 3.0, Power Delivery, Huawei Super Charge, dan Oppo VOOC. Ketika diuji oleh detikINET, ternyata Turbo Max ini memang hampir bisa mendukung semua format diklaim tersebut.

Ada beberapa ponsel yang dipakai detikINET untuk menguji charger ini, seperti Google Pixel, Pocophone F1, Huawei Mate 20 Pro, Realme 3 Pro dan Oppo R17 Pro. Dan hanya ada satu standar pengisian cepat yang tak berhasil dimunculkan, setidaknya dalam pengujian detikINET, yaitu Oppo VOOC.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Power Delivery dan Quick Charge 3 adalah dua standar yang paling tak neko-neko untuk bisa dipakai. Bisa dibilang semua kabel yang dipakai detikINET untuk menjajal dua standardisasi ini bisa berjalan normal. Oh ya, pengujian bagian ini dilakukan menggunakan Google Pixel dan Pocophone F1.

Lalu yang kedua adalah Huawei Mate 20 Pro, yang menggunakan standar Super Charge. Standardisasi ini memang bisa dipenuhi oleh Turbo Max, namun harus menggunakan kabel bawaan ponsel, karena logo Super Charge tak muncul ketika kami menjajalnya dengan sejumlah kabel USB-C lain.

Uniknya, untuk Mate 20 Pro ini, ketika menggunakan kabel lain tetap muncul logo pengisian cepat, namun bukan Super Charge. Sepertinya ponsel ini memang mendukung standar pengisian cepat selain Super Charge -- mungkin PD atau pun QC 3.

Nah standardisasi terakhir yang kami uji adalah VOOC, yang tak berhasil dilewati oleh Turbo Max. Ada dua ponsel yang kompatibel dengan VOOC yang kami uji, yaitu Realme 3 Pro dan Oppo R17 Pro, dan keduanya tak memunculkan logo VOOC pada layar ketika dicolokkan ke Turbo Max, dengan bermacam kabel yang kami pakai, termasuk kabel bawaan ponsel.

Oh ya, meski mendukung standardisasi pengisian cepat bukan berarti pengisian baterainya akan secepat charger bawaan ya. Mungkin daya maksimal untuk QC 3.0 masih bisa dicapai oleh Turbo Max, namun untuk Huawei Super Charge, terasa kalau charger bawaan Mate 20 Pro masih jauh lebih kencang dibanding Turbo Max.

Mungkin saja daya 28W yang ada tak bisa dikeluarkan secara maksimal ke salah satu port, dari dua port yang ada (USB-A dan USB-C). Ketika dipakai untuk mengisi ulang Mate 20 Pro yang baterainya di bawah 10%, daya maksimal yang bisa disalurkan oleh Turbo Max fluktuatif di kisaran daya belasan watt.

Namun hal itu terbilang wajar, karena Turbo Max ini harganya terbilang murah, yaitu Rp 199 ribu. Ditambah lagi charger ini pun punya berbagai fitur lain, seperti perlindungan IC, Over-Charging Protection, Short-Circuit Protection, dan juga High-temperature protection. (asj/asj)