Desain
Dilihat dari desain, tak yang ada spesial dari headphone berwarna hitam yang dikombinasi dengan silver ini. Namun headphone ini memenuhi syarat sebagai perangkat portabel yang tak memakan tempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
![]() |
![]() |
Sennheiser menamai teknologi noise cancellingnya dengan nama NoiseGuard, yang menggunakan dua mikrofon omnidirectional untuk memantau suara dari sekitar, yang kemudian menghilangkan suara-suara tersebut secara elektronik.
detikINET menggunakan headphone ini dalam perjalanan menggunakan KRL menuju Bogor, dan HD 4.50 BTNC sukses meredam suara-suara berisik di dalam kereta. Bahkan dengan noise cancelling dimatikan pun, sebenarnya headphone ini sudah cukup kedap.
Begitu juga dengan impresi suaranya, yang bisa dibilang cukup bagus untuk headphone di kelas harganya. Bass-nya cukup bertenaga, sedikit terlalu besar untuk selera saya, meski bass-nya tak sampai menutupi mid dan treble-nya.
Secara garis besar, suara dari headphone ini bisa dibilang cocok untuk mendengarkan berbagai macam genre musik. Memang, jika dibandingkan dengan headphone biasa yang menggunakan kabel di harga sama, kualitas suaranya agak kalah, namun fitur utama yang dijual headphone ini tentulah Bluetooth dengan noise cancelling.
Baterai headphone ini sangat awet, bisa bertahan 20 jam (dengan noise cancelling) dan 25 jam (tanpa noise cancelling). Daya tahan baterai ini bisa dibilang bisa bersaing atau malah setara dengan pesaing-pesaingnya di harga jauh lebih tinggi.
Kesimpulan
Masalah utama dari headphone ini adalah kenyamanan, terutama untuk orang dengan daun telinga besar. Pasalnya ukuran earcup-nya menurut detikINET sangatlah kecil untuk sebuah headphone over ear, yang membuatnya terasa sangat sempit dan gerah.
Namun untuk mendapat headphone dengan fitur Bluetooth dan noise cancelling yang lebih nyaman, untuk saat ini harganya masih di atas Rp 5 juta. Sehingga HD 4.50 BTNC ini adalah solusi satu-satunya untuk headphone bluetooth dan noise cancelling di harga Rp 3 jutaan.
(asj/fyk)