Tak hanya bermain di segmen PC mobile dan desktop, perusahaan elektronik asal Taiwan, Acer, pun mencoba peruntungannya di pasar smartphone dan tablet.
Belum lama ini, Acer merilis smartphone pintar terbarunya, Liquid Jade di pasar Indonesia. Sama halnya produk-produk Acer lainnya, Liquid Jade dibanderol dengan harga yang terjangkau, yakni di harga RP 3,5 juta.
Ketika pertama kali dikenalkan ke khalayak umum, Liquid Jade diklaim menjadi smartphone tertipis Acer hingga saat ini. Desain tipis tersebut rupanya guna mengincar segmen konsumen yang menginginkan ponsel gaya dan trendi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Desain Tipis Setengah Hati
|
Memang bila dibandingkan dengan vendor-vendor lain yang mengklaim produknya sebagai ponsel tipis, Liquid Jade tidak ada apa-apanya. Lihat saja iPhone 6 yang mengusung ketebalan 6,99 mm bahkan Oppo R5 yang menjadi ponsel tertipis di dunia saat ini hanya memiliki ketebalan 4,85 mm.

Ketika ponsel ini datang, tidak ada kesan pertama yang spesial dengan desain yang diusungnya selain bentuknya yang ramping. Bodinya pun masih menggunakan bahan material plastik sehingga terlihat murah. Liquid Jade yang kami review berwarna putih.
Plastik tersebut diberi sentuhan akhir glossy yang mana mudah sekali meninggalkan bekas sidik jari dan mudah tergores. Sangat disarankan menggunakan cover atau casing pelindung bila Anda ingin menjualnya kembali dalam keadaan mulus. Tak hanya cover belakang, bezel pada bagian sampingnya pun mudah terkelupas.
Pun begitu, bobot ponsel ini sangat ringan (110 gram) dan masih cukup nyaman digenggam walau mengusung bentang layar 5 inch.
Anda pun masih dapat Liquid Jade mengoperasikannya hanya menggunakan satu tangan karena bentuknya yang ramping.
Di sisi depan ponsel Anda dapat menemukan lubang speaker kecil dan kamera depan 2MP tepat di atas 5 inch dan tepat di bawah layar terdapat logo Acer berwarna perak.
Tombol power ponsel terdapat di bagian sisi atas. Cukup menyulitkan, dimana menurut kami tombol power lebih nyaman bila diletakkan di sisi samping. Namun, ini hanya masalah kebiasaan saja memang. Di samping tombol power terdapat lubang jack headphone 3,5 mm.
Seperti kebanyakan ponsel pada umumnya, Acer menyertakan tombol volume up/down di sisi kanan perangkat. Hanya saja, tombol volume ini cukup keras dan tidak begitu empuk ketika ditekan.
Liquid jade mengusung konsep unibodi, yang artinya Anda tidak akan bisa mencopot baterai dari cangkangnya. Maka dari itu, Acer menempatkan slot kartu SIM (dual SIM) di sisi kiri bodi.
Ketika Anda membalik ponsel, maka yang bisa ditemukan adalah logo Acer (lagi) yang diukir timbul, logo dts-HD, sebuah speaker, dan kamera 13 MP beserta LED flash.
Jujur, detikINET kurang begitu suka dengan bentuk kameranya yang menonjol keluar. Ini juga berarti bila ponsel ini diletakkan di meja, maka ponsel tidak dapat berbaring dengan rata yang berarti pula kamera tersebut menjadi penopang bila ponsel diletakkan.
2. User interface dan layar
|
Sesuai dengan namanya, fitur ini sebenarnya tak ubahnya dengan launcher yang marak beredar di Google Play Store. Quick Mode mempermudah pengguna untuk mengakses berbagai aplikasi dan mengaturnya sesuai kehendak pengguna.
Kurang lebih terdapat tiga tema Quick Mode yang bisa dinikmati. Selain mempermudah, ketiga tema tersebut bisa membuat ponsel Anda terlihat menarik dan berbeda dengan ponsel lainnya. Daftar recent apps pun dikemas dengan unik oleh Acer.
Hal menariknya lagi adalah Acer meletakkan tombol home dan navigasi kapasitif di dalam layarnya. Dengan tombol navigasi on-screen, dugaan tombol tersebut berubah bentuk apabila ponsel ini mendapat update Android 5.0 Lollipop.
Layarnya yang berukuran 5 inch masih menggunakan resolusi 720p dengan kerapatan pixel mencapai 320 ppi. Untuk bermain game dan menonton vide HD, resolusi yang ditampilkan perangkat ini cukup baik.
Selain sudah mendukung teknologi In-plane switching (IPS), layar Liquid Jade pun sudah mengusung Corning Gorilla Glass 3 sehingga aman dari goresan.
Teknologi IPS tadi membuat sudut pandang layar Liquid Jade terlihat lebih luas. Anda pun masih bisa mengoperasikan Liquid Jade walau di bawah terik matahari sekalipun dengan memakai opsi auto atau memaksimalkan tingkat kecerahan.
Namun, perlu diingat jangan sekali-kali menghadapkan perangkat ini ke mata Anda ketika pertama kali menghidupkan dalam kondisi ruangan gelap. Hal ini karena layar Liquid Jade akan memaksimalkan tingkat kecerahannya sehingga bisa menimbulkan silau yang pada mata Anda.
Keyboard Liquid Jade cukup nyaman dioperasikan. Terbukti ketika mengetik dengan cepat kami jarang menemukan kesalahan ketik (typo). Acer juga melengkapi perangkat ini dengan keyboard Swype bagi yang terbiasa mengetik dengan Swype.
Sayangnya, untuk perangkat dengan harga Rp 3 jutaan, konstruksi body Liquid Jade mengecewakan. Hal itu terbukti dengan adanya semacam Light Bleed (kebocoran) layar pada sisi kanan dan kiri body yang jelas terlihat ketika berada di dalam ruangan gelap.
3. Hardware dan performa
|
Seperti yang diketahui, SoC (System on Chip) MT6582 memang dikhususkan untuk smartphone atau tablet murah.
Hanya saja, kami menemukan perbedaan RAM dan memori internal antara Liquid Jade yang beredar di pasar global dengan yang di sini. Liquid Jade yang kami review mengusung RAM seluas 2 GB dan memori internal 16 GB. Tak puas hanya dengan 16 GB, Liquid Jade menyediakan slot microSD.
Dengan RAM seluas 2 GB pengguna bisa melakukan berbagai macam aktivitas, seperti chatting, browsing, mendengarkan musik, hingga bermain game tanpa hambatan.
Kami pun mengujinya dengan bermain game FIFA 15 Ultimate Team. Hasilnya, Liquid Jade bisa menjalankan game yang terbilang cukup berat dengan mulus dan lancar tanpa adanya lag. Begitu pula pada saat menggeser layar atau menarik tab notifikasi yang bisa dilakukan juga tanpa kendala.
Ketika diuji menggunakan aplikasi benchmark semacam Antutu, skor yang dihasilkan cukup memuaskan, yakni dengan torehan skor 18197. Sedangkan ketika diuji menggunakan Geekbench 3, Liquid Jade menorehkan skor single-core 355 dan multicore 1195. Dengan perolehan skor seperti itu, perangkat ini unggul di antara Motorla Moto G dan Asus Nexus 7.
Speaker Liquid Jade terbilang standar. Tapi, di sini lah peran dts-HD yang mampu memperbaiki kualitas suara yang dikeluarkan. Dengan dts-HD, Anda bisa mengatur bass dan treble, hingga equalizer. Terdapat enam jenis equalizer yang disediakan, yakni flat, classical, dance, jazz, pop, dan rock.
4. Kamera
|
Untuk bukaan, kameranya memiliki aperture f/1.8. Artinya, kamera Liquid Jade cukup asik untuk diajak berfoto, baik di luar ruangan maupun di dalam ruangan.
Kualitas hasil gambar yang diciptakan oleh kamera 13 MP milik Liquid Jade terbilang beragam. Untuk foto di luar ruangan dalam keadaan terang, gambar yang dihasilkan cukup bagus.
Kameranya mampu menampilkan warna-warna yang terang dan cerah. Detil yang ditangkap oleh kameranya cukup memuaskan.
Namun sayangnya, masih terdapat banyak noise ketika melakukan pengambilan gambar dalam kondisi low light, yang mana bisa dipoles sedikit dengan fitur Magic Bright.
Fitur ini bisa mengangkat bagian gambar ketika berfoto di ruang kedap cahaya.
Ada dua opsional rasio yang bisa pengguna pilih baik ketika memakai kamera depan dan belakang, yakni rasio 16:9 dan 4:3. Sedangkan untuk pilihan resolusi, pada kamera belakang pengguna bisa memilih resolusi mulai 5 MP, 8 MP, 10 MP, hinga 13 MP dan untuk kamera depan tersedia pilihan resolusi 1 MP dan 2 MP.
5. Kesimpulan
|
Desain Liquid Jade masih terasa nuansa pocin-nya (ponsel Cina). Body-nya pun masih menggunakan bahan material plastik dan bezel terlihat murah dan mudah terkelupas, yang mana pengguna harus ekstra hati-hati dalam penggunaan. Bila tidak, noda bekas goresan atau sidik jari adalah resiko yang harus siap diterima.
Terlepas dari itu, sebenarnya ponsel ini cukup asik dan menawarkan beberapa keunggulan.
Ponsel ini sangat ringan, masih cukup nyaman digenggam, serta masih mudah dioperasikan walau menggunakan satu tangan sekalipun. Hal ini tentu cukup sulit dilakukan oleh beberapa ponsel dengan layar 5 inch.
Jeroan perangkat ini nyatanya cukup memberikan performa yang menggembirakan. Dengan kombinasi prosesor quad-core 1,3 Ghz MT6582 dan RAM 2 GB, main FIFA 15 Ultimate Team masih bisa dilakoni dengan apik.
Transisi home screen dan menu dalam pun masih terasa sangat halus bahkan ketika mengantongi berbagai macam aplikasi yang sedang berjalan di background.