Sony S: Tablet Nyentrik nan Futuristik
Hide Ads

Review Produk

Sony S: Tablet Nyentrik nan Futuristik

- detikInet
Senin, 16 Apr 2012 13:19 WIB
Jakarta - Cukup lama waktu yang dibutuhkan Sony untuk turut andil dalam persaingan di pasar tablet. Di Indonesia, pabrikan asal Jepang itu mencoba peruntungan dengan menghadirkan tablet Sony S.

Desain
 
Tablet Sony S ini berbeda dengan tablet pada umumnya, dimana lebih mengedepankan estetika desain dan ergonomi dari perangkat tablet lainnya. Pertama kali memegangnya, detikINET nyaris tertipu dengan lipatan di depan tablet S ini, karena mengira bisa dibuka dan difungsikan. Namun kenyataannya tidak.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tentu ada alasan tersendiri kenapa Sony S ini dibuat lebih nyentrik, ini semata-mata agar saat memegang tablet dengan ukuran 9 inci dapat lebih nyaman, baik ketika dipegang landscape atau potrait.

Di sisi kanan dan kirinya dipasangkan berbagai macam tombol seperti port micro USB, volume, port jack dan tombol power. Tablet ini juga tanpa sentuhan tombol fisik lain di pinggirannya, yang membuat pengguna menavigasi seluruhnya dari tombol virtual.




Sentuhan desain hitam glossy membuat Sony S semakin elegan dan glamor. Secara keseluruhan desain yang membalut tablet ini cukup menawan.

Interface dan aplikasi
 
Walau baru masuk ke Indonesia, tablet Sony S sejatinya bukan produk baru. Karena di beberapa negara, sudah lumayan lama kehadirannya. Sehingga tidak mengherankan, sistem operasi yang dipakai masih Android Honeycomb 3.1.

Tidak ada sentuhan lain yang dilakukan Sony di tabletnya ini, S hanya menjalankan interface Android Honeycomb standar dengan berbagai icon khas Sony. Sehingga Anda yang sudah terbiasa mengunakan OS Honeycomb, pastinya sudah akrab.

Sedikit mengecewakan memang bila desain yang wah, cuma diisi antarmuka yang biasa saja.

Beruntung nama besar Sony bisa terselamatkan dengan lisensi Sony Playstation. Ya, Anda bisa bernostalgia dengan game-game lawas di PS1 seperti Crash Bandicot, dengan tombol permainan khas PS One. Game lainnya juga terhubung di Playstation Store.



Ada dua keuntungan bagi pengguna tablet Sony S memang, mereka bisa mengambil aplikasi dari Android Market (sekarang Google Play) dan Playstation Store yang saat ini belum dibuka di Indonesia.

Fitur menarik yang ditawarkan juga adalah built in IR Remote. Dengan ini pengguna bisa menjadikan seluruh produk elektroniknya yang diatur dengan remote dalam satu genggaman saja. Baik itu TV, home theater atau set top box TV digital, pengalaman detikINET fitur ini bisa bekerja dengan produk selain merek Sony.

Cara kerjanya cukup simpel, karena pada dasarnya IR Remote ini adalah 'transfer ilmu' jaringan dari remote TV (misalnya) ke perangkat tablet.

Performa

Soal kualitas jeroan, Sony membenamkan tabletnya dengan prosesor dual core Tegra 2 dengan kecepatan 1GHz, memori 1GB, capacitive touchscreen, dan tambahan slot SD card.





Dengan amunisi seperti itu cukup lancar untuk melakukan pekerjaan standar, seperti browsing, bermain game yang tidak terlalu berat atau pindah satu aplikasi ke aplikasi lain.

Beberapa game bawaan yang sudah dicoba di antaranya Crash Bandicot dan FIFA, semuanya lancar dimainkan plus dengan tampilan grafis yang memikat mata.

Bawaan Sony Reader cukup membantu pengguna untuk membaca buku atau file layaknya Google Reader.




Fitur kamera yang dibawa di Sony S mencapai 5MP di bagian belakangnya. Sangat bagus untuk meringkus gambar baik di indoor maupun outdor. Sementara untuk kamera depannya, dipasangkan kelas VGA. Not bad bila dipakai untuk webcam, seperti Skype.

Tablet Sony S ini mempunyai kemampuan menangkap video setara high defintion. Pengambilan video juga sangat bagus, plus tambahan smart focussing.




Foto koleksi detikINET. Fotografer: Gorga Aryans. Model: Reni Riswanda.


(eno/eno)

Berita Terkait