Canon Legria HFS11, Masih Mentok di Harga
Hide Ads

Review Produk

Canon Legria HFS11, Masih Mentok di Harga

- detikInet
Senin, 07 Des 2009 08:07 WIB
Jakarta - Untuk memiliki camcorder Canon dengan lensa optik 10X yang bisa mengabadikan foto seukuran 8 MP tanpa interpolasi ini, kita bisa menghabiskan uang puluhan juta rupiah. Tapi harga (biasanya) memang tak pernah bohong.

Ya, Canon baru saja meluncurkan seri Legria terbarunya yang bernama HFS11 HD. Seri lanjutan dari Legria HFS10 HD ini, kini telah membawa beberapa fitur terbaru, walau tak banyak yang berubah dibanding seri terdahulu. Jika HFS10 dulu hanya memiliki internal memori sebesar 32 GB, HFS11 kini 64 GB.
 
Canon sebagai pelopor teknologi dual flash memory camcorder menanamkan internal flash memory sebesar 64GB pada Canon LEGRIA HFS11. Dengan demikian, camcorder ini secara otomatis memiliki waktu rekam yang lebih lama. Waktu rekam dalam format AVCHD dalam mode MPX (bit rate tertinggi 24mbps), mampu menyimpan rekaman video hingga enam jam. Sedangkan dalam mode LP, waktu rekam lebih dari 24 jam (5Mbps). 

Bagi beberapa yang belum mengenal format AVCHD ini tak perlu bingung, mengapa format ini tak terbaca di beberapa software editing lama. Pengguna dapat mengunduh banyak converter AVCHD ini di Internet. Salah satu yang dijajal detikINET adalah aplikasi dari emicsoft. Walau converter ini trial, namun output file yang dihasilkan cukup lengkap, seperti TS, MTS, M2TS, HD MPEG-4, HD MOV, HD AVI, HD VOB, HD ASF, HD WMV, dan sebagainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apabila pengguna ingin menambah kapasitas rekam, Canon pun menyediakan slot eksternal memori berupa SD/SDHC card, yang terletak di sisi kiri camcorder. Sehingga pengguna dapat menggunakan memori eksternal berupa SD ataupun SDHC card, sesuai kebutuhan.


Lensa

Canon Legria HFS11 dipersenjatai 1/2.6-inch 8 Megapixels Ultra HD CMOS sensor (3264x2456) Dan dipasangkan dengan Canon HD Video Lens 10x optical zoom. Sehingga hasilnya rekaman Full HD (1920x1080) menjadi lebih detil dan tajam. Sayang, HFS11 masih mengusung 'otak' sama seperti versi terdahulunya yakni prosesor DIGIC DV III.

Saat dijajal detikINET, hasil rekaman video Canon Legria HFS11 ini dapat menghasilkan video dengan bit rate 24mbps. Ini merupakan bit rate tertinggi pada format AVCHD Camcorder yang ada saat ini. Contrast ratio saat hasil file dipindai ke PC pun masih terlihat bagus, terasa kental dan tidak foggy.

Untuk hasil capture foto, sepertinya camcorder ini belum mampu dikatakan bagus. Hasilnya masih sama seperti 'sepupu' nya di level kamera poket 8 MP. Jika jujur, boleh dibilang Canon IXUS tetap lebih baik untuk urusan mengabadikan foto. Tapi untuk ukuran fitur opsional, masih cukup oke, apalagi bagi pengguna yang hanya mengincar pixel tinggi saja. 8 MP tanpa interpolasi. Lumayan.


Optical Image Stabilization

Camcorder ini juga memiliki sebuah fitur anti-goncangan saat mengambil gambar. Dengan Optical Image Stabilization yang dilengkapi dengan Dynamic Mode, memastikan hasil rekaman tetap fokus dan stabil saat ada ganguan guncangan dari luar, seperti saat sedang berjalan naik atau turun tangga.

Tentunya kemampuan ini dapat dihasilkan dengan memperluas ruang gerak elemen lensa penyeimbang. Selain itu, penggabungan teknologi Instant AF dan Face Detection yang di dalamnya juga terdapat Tracking AF/AE, memberikan fokus dan bukaan lensa yang maksimal.

Saat dijajal detikINET untuk mengambil gambar dengan cara melakukan tracking manual dengan kaki sambil sedikit berlari, hal ini terbukti. Alhasil, gambar halus tanpa goncangan keras berhasil diabadikan. Penggabungan teknologi instant AF Dan face detection pun sangat mumpuni. Pasalnya camcorder ini mampu mendeteksi wajah seseorang yang mengendarai motor yang sedang berjalan

Terkait face detection, dari hasil ujicoba detikINET, LEGRIA HSF11 ini mampu mendeteksi tiga wajah orang sekaligus dengan kondisi pencahayaan normal.


'Mata Kucing' Berfungsi Baik

Perbedaan pencahayaan gelap yang ekstrim, mungkin menjadi suatu tantangan tersendiri ketika sedang merekam. Terkait hal ini detikINET mencoba ketajaman 'mata kucing' pada Legria baru ini.

Dengan fitur Night Scene mode, camcorder ini menyempurnakan gambar yang direkam pada kondisi malam Hari dengan cahaya lampu yang kontras. Dengan mengaktifkan fitur Night Scene, maka bagian gelap akan terlihat gelap, dan sekaligus mengurangi cahaya yang berlebih pada bagian yang terlalu terang.

Alhasil saat detikINET mengambil cahaya lampu lalu lintas dari jembatan Halte Warung Buncit di kala malam, cahaya lampu mobil, motor, bus, bahkan cahaya lampu gedung tidak terlihat over-exposed.


Harga Tak Pernah Bohong

Pepatah lama yang berbunyi "Harga Tak Pernah Bohong" mungkin sengaja diusung oleh Canon. Oleh Datascrip, distributor tunggal Canon di Indonesia, Canon Legria HFS11 dibanderol dengan harga Rp 20.500.000. Namun, sebanding atau tidaknya harga dengan segudang fitur yang ditawarkan, kembali kepada konsumen masing-masing.


Simpulan

Secara umum Canon Legria HFS11 adalah sebuah camcorder yang atraktif. Berbalut bodi hitam legamnya ditambah lensa bulat yang nampak mendominasi bagian depan camcorder, HFS11 bakal 'menyegarkan' kehausan pengguna fanatik seri ini.

Namun untuk fitur upgrade, camcorder ini dirasa gagal. Pasalnya secara umum camcorder ini tak berbeda jauh dari Seri terdahulu, yang hadir dengan internal memori 32 GB.


Kelebihan:
+ Lensa mumpuni
+ Ringan

Kekurangan:
- Harga mahal
(fw/rou)
Berita Terkait