Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Wawancara Eksklusif
CEO Sony dan Misi 'Bulan Madu' Kedua
Wawancara Eksklusif

CEO Sony dan Misi 'Bulan Madu' Kedua


- detikInet

CEO Sony Mobile Hiroki Totoki. (rns/detikINET)
Jakarta -

November 2104 menjadi bulan penting bagi Sony Mobile Communications. Hiroki Totoki, ditunjuk sebagai CEO Sony Mobile Communications menggantikan Kunimasa Suzuki.

Tugas berat menanti Hiroki, mengingat performa bisnis perangkat Sony, termasuk smartphone, sedang tidak cemerlang. Belum lagi isu peretasan Sony Pictures yang turut menghajar kondisi finansial Sony. Mengawali tugasnya, keberanian Hiroki langsung diuji menghadapi guncangan kabar Sony akan hengkang dari bisnis smartphone.

Punya pengalaman segudang dalam urusan keuangan dan strategi bisnis, pria yang bergabung dengan Sony sejak 1987 ini mengerahkan sejumlah jurus yang tak jauh-jauh dari keahliannya tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa waktu lalu, detikINET berkesempatan berbincang dengannya, berbincang mengenai fokusnya terhadap Sony Mobile Communications di bawah kepemimpinannya, bagaimana dia melihat pasar Indonesia dan persaingan Sony menghadapi serbuan ponsel China.

Berikut adalah wawancara detikINET dengan Hiroki Totoki.

Pertama-tama, selamat ya atas terpilihnya Anda sebagai CEO Sony Mobile Communications yang baru. Kami ingin tahu apa yang akan menjadi fokus terbesar Anda? Akan seperti apa Sony Mobile Communications di bawah kepemimpinan Anda?

Oh ya, terimakasih banyak. Sejak November lalu saya menjadi CEO Sony Mobile Communications. Tahun 2014 performa finansial kami tidak terlalu baik. Ini mengharuskan Sony melakukan transformasi, merampingkan perusahaan dan juga portfolio bisnisnya.

Saya bergabung dengan Sony lebih dari 25 tahun, mengawali karir sebagai orang yang berkecimpung di bidang keuangan. Sebelumnya saya bertanggung jawab dalam Business Creation Department, Business Design dan Innovation Laboratory, RDS Platform serta sebagai Senior General Manager of Corporate Planning Department.

Misi pertama saya adalah mentransformasi perusahaan ini dalam hal penjualan, inovasi dan membuat produk yang bagus. Kami juga berupaya memperluas produk kami ke pasar. Itu yang paling penting.

Kami harus mendengar klarifikasi ini langsung dari Anda. Soal kabar yang menyebutkan Sony kemungkinan akan meninggalkan bisnis smartphone. Bagaimana tanggapan Anda?

Soal rumor tersebut, ini gila. Sony tidak pernah berencana menjual bisnis ini. Kami tidak akan mundur. Bisnis mobile masih menjadi bagian penting bagi Sony Group.

Alasannya sederhana. Smartphone saat ini tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Sejak bangun tidur hingga akan tidur, Anda tak lepas dari smartphone. Mundur dari bisnis ini justru akan membuat kami kehilangan touch point dengan konsumen.

Saat ini kami berupaya fokus meningkatkan eksistensinya di pasar. Strateginya antara lain dengan merampingkan portfolio produk dan organisasi perusahaan, serta memperluas produknya di pasar yang kian kompetitif.

Itu sebabnya, kami harus memikirkan cara agar bisnis ini menghasilkan keuntungan dan menstabilkannya. Kami sama sekali tidak terpikir untuk mundur di bisnis ini. Tidak akan pernah.

Bagaimana Anda melihat pasar Indonesia? Ini pertama kali Anda datang ke Indonesia? Bagaimana kesan pertama Anda? Apakah ada strategi khusus yang ingin Anda terapkan di sini?

Ini kunjungan kedua kali saya ke Indonesia. Pertama kali ke sini, lebih dari 25 tahun lalu, ketika berbulan madu. Ah, sudah lama sekali! hahaha

Ya, Indonesia adalah salah satu pasar menarik bagi Sony. Saya memperhatikan bagaimana orang-orang di sini menggunakan smartphone. Mereka menyukai teknologi. Perangkat digunakan untuk berkirim pesan, berjejaring sosial. Indonesia sendiri adalah negara dengan pengguna Facebook, Twitter dan messaging yang besar. Ini memunculkan kebutuhan akan alat komunikasi.

Kondisi ini pun akan semakin berkembang, apalagi ketika ketersediaan 4G semakin diperluas. Artinya, bagi kami, pasar ini sangat penting. Kami berupaya mengembangkan produk yang bagus dan canggih dengan harga terjangkau.

Kalau terlalu mahal pun, orang-orang tidak bisa membeli. Kami harus memikirkan riset pengembangan produk yang akan menjadi strategi utama. Kami berusaha membuat produk yang bagus dengan teknologi canggih.

Isu yang sedang berkembang di pasar smartphone Indonesia adalah mengenai kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Rencananya mulai Januari 2017, semua smartphone 4G yang masuk Indonesia harus punya setidaknya 40% kandungan dalam negeri. Bagaimana Anda merespons ini?

Sony, tak hanya Sony Mobile Communications, tapi seluruh Sony, selalu berupaya mengikuti aturan di setiap negara. Tak hanya Indonesia, tetapi juga di negara lain.

Sony memahami bagaimana regulasi akan mempengaruhi bisnis. Itu sebabnya, kami selalu mencari cara agar tunduk aturan namun juga tidak merugikan bisnis kami. Selalu ada alasan mendiskusikan bagaimana kami harus mengikuti aturan.

Ada rencana membangun pabrik di sini?

Kami memang belum mendiskusikan soal itu lebih jauh. Jika masih ada solusi lain, pendirian pabrik smartphone menjadi solusi terakhir. Namun ada banyak solusi. Kami mempertimbangkan banyak opsi yang bisa menjadi jalan keluar, baik di lokal maupun global.

Bagaimana Sony menghadapi soal serbuan ponsel China. Perusahaan seperti Xiaomi dan kawan-kawannya, menawarkan perangkat dengan spesifikasi tinggi namun dengan harga masuk akal. Menurut Anda apakah Xiaomi menjadi ancaman bagi brand seperti Sony, Samsung dan Apple?

Ya, ada banyak pemain baru dengan kekuatan mereka masing-masing. Kalau berbicara tentang kekuatan kami, kami punya keunikan teknologi dan aset di dalam Sony.

Kami rasa kekuatan ini cukup menjadi senjata bersaing dengan pemain lain. Kami punya lini bisnis entertainment, musik, game. Saya berupaya mengintegrasikan antar lini bisnis Sony.

Misalnya, mendorong bisnis konten Sony di Amerika untuk menyediakan user experience lebih baik kepada semua pengguna smartphone kami. Kami punya konten musik, Ini akan menjadi faktor yang membedakan kami.

Anda mempertimbangkan untuk menawarkan perangkat murah dengan spesifikasi tinggi?

Kami berupaya menerapkannya. Kombinasi harga dan spesifikasi adalah bagian dari strategi produk kami. Jika kami bisa menawarkan harga yang bagus, ini akan menarik minat pasar.

Kira-kira, siapa pesaing terberat Sony?

Hmm... Menurut Anda siapa? Hahahaha yang jelas, saya rasa Samsung, LG, Xiaomi adalah pemain yang bagus. Setiap vendor punya nilai dan poin kekuatannya masing-masing. Kami selalu belajar dari kompetitor bagaimana mereka sukses dan alasan orang-orang menggunakan perangkat mereka.

Soal smartphone Xperia Z4, kapan perkiraan waktu rilisnya? Tadinya kami kira jagoan baru Sony ini bakal muncul di Mobile World Congress, nyatanya tidak ada. Xperia Z4 muncul dalam wujud tablet.

Saya tidak bisa mengatakan secara detail. Tapi yang jelas, kami memang menyiapkan Xperia terbaru.

Ayolah, jadi kapan? Kasih bocoran dong, kira-kira fitur baru apa yang akan ada di Xperia Z4?

Pada saat yang tepat kami akan merilis flagship terbaru. Sementara itu, Anda masih harus menunggu. Nanti pasti akan kami kabari. Tak lama lagi. Maaf sekali saya tak boleh sebutkan. Saya bisa dibunuh para staf jika menyebutkannya hahahaha

Berbicara soal tren. Menurut Anda apa yang nantinya akan menjadi tren di industri mobile?

Industri mobile saat ini fokus pada IoT (internet of things). Ini termasuk juga smartwatch, smartwear, wearable. Saya kurang tahu bagaimana pasar ini akan tumbuh atau seberapa besar pasar ini nantinya.

Namun yang jelas, kami harus fokus pada generasi terbaru IoT. Sony tentu saja akan ikut ambil bagian membuat produk IoT. Kami membuat smartwatch, smartglasses, smartlock dan perangkat pintar terkoneksi internet lainnya.

Hal-hal seperti ini akan dikembangkan oleh kategori produk baru dan akan meningkat. Kesempatan di kategori baru ini akan meningkat.

Baiklah, terima kasih atas kesempatan mengobrolnya. Sukses terus, senang bertemu dengan Anda.

Ya, sama-sama terima kasih juga.

(rns/ash)





Hide Ads