Kantor Mentereng Startup yang Ternyata Bobrok
Hide Ads

FotoINET

Kantor Mentereng Startup yang Ternyata Bobrok

Istimewa - detikInet
Kamis, 03 Okt 2019 17:45 WIB

Jakarta - WeWork menyediakan kantor fisik maupun virtual di berbagai kota besar dunia dan biasanya disewa startup. Sayang, kondisi internal mereka ternyata bobrok.

WeWork yang didirikan oleh Adam Neumann dan koleganya pada tahun 2010 menjadi startup yang bergerak di bidang penyewaan kantor, khususnya untuk startup. Ini salah satu kantor mereka yang bisa disewa, berlokasi di Moorplace, London. Foto: Office Lovin

Kantor co working space yang mereka desain biasanya mewah dan megah seperti ini. Foto: Office Lovin

Fasilitas yang disediakan pun lengkap termasuk sarana hiburan dan dapur. Foto: Office Lovin

Berbagai startup besar termasuk penyewa WeWork, seperti Reddut, HackHands dan Fitocracy. Foto: Office Lovin

Dianggap punya potensi bisnis menggiurkan, raksasa telekomunikasi Jepang pun jadi investor utama WeWork dan telah mengucuri total dana USD 10 miliar. Foto: Office Lovin

Valuasi WeWork menyentuh angka tertinggi di USD 47 miliar. Dan mereka pun berencana berjualan saham. Foto: Office Lovin

Tapi sorotan terus muncul, terutama kegagalan menghasilkan laba. Di tahun 2018, diketahui WeWork merugi USD 2 miliar. Foto: Office Lovin

Jelang rencana IPO atau berjualan saham pada publik, WeWork pun merilis dokumen keuangan yang mengejutkan di Agustus silam. Mereka ternyata masih rugi USD 900 juta pada paruh pertama 2019 dan memiliki kewajiban sewa USD 47 miliar. Foto: Office Lovin

Kejatuhan startup WeWork kabarnya banyak disebabkan oleh kelakuan Adam sendiri. Dia hidup glamor, gemar berpesta, menghisap mariyuana di pesawat pribadi, meeting dengan minuman beralkohol dan tingkah minus lain. Foto: Office Lovin

Pesawat pribadi yang dibeli perusahaan kebanyakan eksklusif digunakan olehnya dan keluarga. Perusahaan pun kadang boros soal makanan yang diberikan gratis pada karyawan. Foto: Office Lovin

Rumah mewah Adam bertebaran di berbagai tempat. Salah satunya di San Francisco yang harganya ditaksir USD 21 juta. Foto: Office Lovin

Adam pun harus lengser dari posisi CEO baru-baru ini, terutama karena tekanan Softbank yang sudah tak tahan dengan tingkahnya. Foto: Office Lovin

Salah satu mantan eksekutif WeWork yang tak mau disebut namanya memilih menyalahkan pihak Softbank. Pemberian uang yang terlampau banyak membuat Adam malah terpuruk. Foto: Office Lovin

"Saya marah pada Softbank. Anda memberikan sebegitu banyak uang padanya untuk menjadi lebih gila dengan lebih cepat. Kemudian Anda memecatnya, ini adalah munafik," katanya. Foto: Office Lovin

Kejatuhan spektakuler startup WeWork membuat sorotan mengarah ke startup sejenis di Amerika Serikat yang punya pola yang sama, yaitu punya nilai valuasi sangat tinggi tapi belum jelas kapan menghasilkan untung dan terus saja 'membakar' uang. Foto: Office Lovin

(/)