Tumbangnya Sang Penantang Apple dari China
Hide Ads

FotoINET

Tumbangnya Sang Penantang Apple dari China

Pool - detikInet
Rabu, 12 Jul 2017 19:15 WIB

Jakarta - LeEco awalnya dipuji karena melesat cepat di sektor teknologi. Sayang dalam perjalanannya, sang penantang Apple dari China ini malah kehabisan tenaga.

LeEco sebelumnya dikenal sebagai Netflix-nya China, yakni perusahaan layanan streaming konten sekaligus membuat konten sendiri. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Pendirinya, Jia Yueting, bersinar berbarengan dengan bertumbuhnya LeEco--dulu dikenal dengan nama Letv.com--di tangannya. Foto: LeEco

Kecintaan Jia pada film mengantarkan LeEco berkontribusi besar mengembangkan industri budaya dan media di China. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Dalam perkembangannya, LeEco merambah bisnis lain. Sebut saja smart TV, sepeda listrik, berbagai perangkat elektronik, sampai smartphone. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Jia bahkan pernah mengkritik Apple dengan mengatakan pembesut iPhone tersebut tidak inovatif di industri smartphone. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

LeEco berambisi menyalip nama-nama besar di industri smartphone, termasuk Apple. Jia juga bermimpi membuat mobil listrik untuk membantu mengurangi polusi udara di China. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Sayangnya, nasib berkata lain. LeEco mulai mengalami masalah pada bisnisnya. Jia mengundurkan diri dari jabatan CEO Mei lalu, namun masih berada di LeEco menempati posisi sebagai Chairman.Β Foto: Reuters

Kepada para pemegang saham, dia mengakui bahwa LeEco mengalami masalah keuangan yang lebih buruk dari yang diperkirakan. Kondisi ini ikut mengorbankan aset pribadinya senilai 1,24 miliar yuan yang dibekukan pengadilan Shanghai, China.Β Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Tengah berusaha bangkit dari kebangkrutan yang menderanya, LeEco masih harus menghadapi tuntutan dari Vizio, produsen TV yang batal diakuisisinya. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

LeEco kini fokus mencari jalan keluar agar bisa bertahan. Apa daya, impian untuk menyaingi raksasa teknologi lainnya harus kandas, atau mungkin tertunda? Siapa yang tahu. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

(/)