.webp)
Stratolaunch merupakan proyek ambisius Paul Allen. Foto: Stratolaunch
Lihat saja dimensi dan bentuknya, seperti 2 buah pesawat yang disambung menjadi satu pesawat terbang raksasa. Foto: Stratolaunch
Bentang sayap pesawat ini mencapai 117 meter, lebih panjang dari sebuah lapangan sepakbola. Foto: Stratolaunch
Tinggi pesawatnya mencapai 15 meter. Bobotnya, kalau kosong mencapai 226.800 Kg. Kalau sudah diisi bahan bakar, beratnya bertambah sampai sekitar 589.670 Kg. Foto: Stratolaunch
Roda pesawat ini sendiri jika ditotal ada 28 buah. Mesinnya, ada 6. Semuanya menggunakan mesin jet Boeing 747. Kabel-kabelnya, kalau dipanjangkan bisa sampai sejauh 97 Km. Foto: Stratolaunch
aul Allen membangun pesawat ini bukan untuk keperluan komersil, melainkan untuk mengangkut roket hingga ke lapisan stratosfer, untuk kemudian diluncurkan di atas sana. Foto: Stratolaunch
Allen meyakini, teknologi peluncuran roket di udara ini diyakini lebih murah dan efisien bila dibandingkan dengan peluncuran roket di darat. Foto: Stratolaunch
Pesawat Stratolaunch ini rupanya sudah memiliki prototipe dan dipamerkan untuk pertama kalinya ke publik pada Rabu (31/5) di sebuah hanggar yang terletak di gurun Mojave. Foto: Stratolaunch
Paul Allen berharap pesawat Stratolaunch ini siap mengudara secepatnya. Foto: Stratolaunch
Jika sesuai rencana, pada tahun 2019 nanti kita sudah bisa melihat Stratolaunch mengudara. Semoga sukses dengan inovasinya Paul Allen! Foto: Stratolaunch
Ini ilustrasinya saat mengudara. Foto: Stratolaunch
Saat terbang ulang alik. Foto: Stratolaunch
