Huawei dan BSSN Gelar Pelatihan Daring Keamanan Siber
Hide Ads

Huawei dan BSSN Gelar Pelatihan Daring Keamanan Siber

Fino Yurio Kristo - detikInet
Sabtu, 20 Jun 2020 19:51 WIB
FORT LAUDERDALE, FL - MARCH 07:  Lt. Mike Baute from Floridas Child Predator CyberCrime Unit talks with people on instant messenger during the unveiling of a new CyberCrimes office March 7, 2008 in Fort Lauderdale, Florida. One of the people on the other side of the chat told Lt. Baute, who is saying he is a 14-year-old girl, that he is a 31-year-old male and sent him a photograph of himself. According to current statistics, more than 77 million children regularly use the Internet. The Federal Internet Crimes Against Children Task Force says Florida ranks fourth in the nation in volume of child pornography. Nationally, one in seven children between the ages of 10 and 17 have been solicited online by a sexual predator.  (Photo by Joe Raedle/Getty Images)
Ilustrasi. Foto: Gettyimages
Jakarta -

Huawei berkolaborasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), menggelar serangkaian pelatihan daring mengenai keamanan siber sebagai bentuk kelanjutan dari salah satu agenda yang tertuang dalam Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani kedua pihak.

Salah satu latar belakangnya, teknologi berperan penting bagi kehidupan digital yang kini makin terhubung, terlebih kehadiran 5G yang diprediksi membawa perubahan signifikan, sekaligus fondasi dan pembangkit di setiap lini, mulai pengembangan kota pintar, pabrik manufaktur pintar dan lainnya.

Menurut data terakhir, penetrasi Internet di Indonesia mencapai 64% populasi, memperlihatkan makin terkoneksinya Indonesia. Namun di sisi lain, kehidupan yang serba terhubung membawa risiko tersendiri terhadap keamanan lalu lintas informasi, seperti ancaman serangan siber serta upaya pembobolan data.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kolaborasi ini merupakan wujud komitmen kami dalam meningkatkan kapasitas dalam membangun kesadaran bersama dalam membangun keamanan siber yang kokoh serta bentuk upaya pencegahan bagi seluruh sektor dan elemen di tengah makin terkoneksinya kehidupan saat ini," kata Yang Donghai, VP Delivery and Services Huawei Indonesia dalam keterangannya.

Yang mengklaim bahwa Huawei selalu menempatkan keamanan siber dan perlindungan privasi sebagai hal paling utama dalam setiap komitmen mereka. Kehadirannya di Indonesia selama lebih dari 20 tahun, disebut menjadi bukti kesungguhan terhadap perkembangan TIK di tanah air.

ADVERTISEMENT

Huawei bersama dengan operator telah membangun lebih dari 200.000 elemen jaringan komunikasi yang meliputi layanan jaringan 2G, 3G, dan 4G yang terkoneksi secara penuh, serta menghadirkan layanan komunikasi bagi 80% penduduk Indonesia.

Di sisi lain, kehadiran teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI) saat ini tidak bisa dimungkiri lagi. Di masa depan, teknologi AI akan hadir di setiap lini dan membawa risiko yang signifikan di bidang keamanan komputasi. Namun, di sisi lain, AI juga dapat dimanfaatkan sebagai peranti yang esensial dalam membangun sistem pertahanan siber.

Pelatihan ini merupakan kerja sama dalam membangun ruang siber cerdas dan aman, sekaligus memperkuat tingkat kepercayaan digital negara,sejalan dengan misi BSSN dalam membangun keamanan siber nasional kokoh.

"Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Huawei atas implementasi MoU antara BSSN dengan PT Huawei Tech Investment. Ucapan terima kasih kami sampaikan pula kepada pejabat struktural dan staf BSSN yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini," kata Akhmad Toha, Deputi Bidang Proteksi, BSSN.




(fyk/vmp)