Beberapa waktu silam, perusahaan arsitektur Bjarke Ingels Group diminta untuk mendesain prototipe perkotaan di Planet Mars oleh pemerintah Dubai, Uni Emirat Arab. Hasilnya adalah visi yang menakjubkan tentang seperti apa kota di planet Merah itu.
Sejauh ini, dikutip detikINET dari CNN, kota di Mars itu masih berupa konsep yang bila terpilih, akan coba dibangun contohnya di area gurun negara itu. Seperti apa memangnya?
Arsitek harus pertama-tama memberi solusi tempat tinggal ramah bagi manusia di lingkungan Mars yang menantang. Atmosfer di Mars tipis dan tidak ada medan magnet, artinya hanya ada sedikit perlindungan dari radiasi berbahaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Uni Emirat Arab Juga Bersiap Menuju Mars |
Temperatur adalah masalah selanjutnya, rata-rata suhu di sana minus 63 derajat Celcius. Atmosfer yang tipis juga membuat cairan mudah menguap menjadi gas.
Maka untuk menjaga temperatur yang nyaman, kota di Mars akan terbuat dari semacam kubah bertekanan yang berjuluk biodome. Oksigen akan memenuhinya dengan cara 'ditambang' dari es di bawah tanah.
![]() |
Biodome itu bakal saling bergabung menjadi pemukiman yang besar. Sumber daya maupun panasnya berasal dari energi Matahari. Untuk menghindari radiasi berbahaya dan meteor, ruang-ruang akan berada sekitar 6 meter di bawah tanah.
Agar tetap indah, langit-langit akan dirancang menjadi seperti akuarium dengan ikan-ikan berenang di sana. Selain itu langit ini tembus pandang agar cahaya alami bisa masuk ke bawah tanah.
Desain tersebut dianggap cukup memenuhi kriteria tempat tinggal di Mars. Berbagai fasilitas akan ada di kota itu, termasuk museum, fasilitas pendidikan, teater sampai co working space.
(fyk/afr)