NASA akan mengirimkan robot penjelajah Perseverance menuju Mars dalam waktu dekat. Selain menjelajahi permukaan Mars, robot ini juga akan terlibat dalam misi mengirimkan sampel bebatuan Mars ke Bumi.
Tapi, begitu sampai di Bumi sampel bebatuan ini harus mengikuti karantina. Pasalnya, bebatuan ini dikhawatirkan mengandung virus asing yang berbahaya bagi manusia.
Baca juga: Ini Bukti Pernah Ada Sungai di Planet Mars |
Professor of Aeronautics and Astronautics Stanford University Scott Hubbard mengatakan perlindungan untuk Bumi harus ditingkatkan ketika menyambut apapun atau siapapun yang datang dari Mars.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut opini saya, dan komunitas sains, kemungkinan batu dari Mars yang sudah jutaan tahun akan mengandung bentuk kehidupan yang aktif yang bisa menginfeksi Bumi sangat rendah," kata Hubbard seperti dikutip detikINET dari New York Post, Senin (11/5/2020).
"Tapi sampel Mars yang dikembalikan oleh NASA akan dikarantina dan diperlakukan seolah-olah itu adalah virus Ebola sampai terbukti aman," sambungnya.
Selain misi Martian Sample Return (MSR) yang dilakukan NASA, Hubbard juga menyinggung keinginan Elon Musk dan SpaceX untuk mengirimkan manusia ke Planet Merah pada tahun 2024.
Jika misi tersebut menjadi kenyataan, maka manusia yang kembali dari Mars juga harus mengikuti karantina sampai terbukti bahwa mereka tidak membawa sesuatu yang membahayakan kehidupan di Bumi.
"Untuk manusia, astronaut Apollo dari beberapa misi awal dikarantina untuk memastikan nereja tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit. Ketika ditemukan bahwa Bulan tidak memiliki risiko, karantina ini dihilangkan," jelas Hubbard.
"Prosedur seperti ini tidak diragukan lagi akan dihidupkan kembali untuk manusia yang kembali dari Mars," pungkasnya.
(vmp/rns)