Pemerintah Rusia didesak untuk mencabut pemblokiran Telegram di tengah pandemi Corona saat ini. Wah, ada apa?
Negara Beruang Merah itu menutup akses Telegram sejak April 2018 karena tidak menolak memberikan akses ke pemerintah. Melalui lembaga pengawas Roskomnadzor, layanan pesan instan tersebut pun diblokir.
Telegram diciptakan oleh Pavel Durov yang notabene berasal dari Rusia, tercatat ia lahir di Saint Petersburg pada 10 Oktober 1984.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah dua tahun diblokir, Telegram seolah menunjukkan fungsinya. Dua pejabat setempat, Dmitry Ionin dan Fedot Tumusov menyerukan agar pemblokiran Telegram dicabut.
Para politisi mengatakan aplikasi tersebut punya andil besar dalam menginformasikan kepada publik terkait perkembangan terkini COVID-19 di Rusia.
Bahkan, kata mereka, Telegram dipakai pemerintah untuk memberi peringatan kepada wisatawan asal Rusia yang ada di luar negeri akan bahaya dari COVID-19.
Disebutkan akun resmi Pemerintah Rusia di Telegram memiliki lebih dari 280 ribu pelanggan dan menyediakan pembaruan harian terkait kasus virus Corona, menjelaskan langkah menangkal virus tersebut, dan menjawab pertanyaan umum.
Para politisi tersebut telah melayangkan surat kepada Kepala Departemen Komunikasi dan Media Massa Rusia agar aplikasi Telegram dibuka diblokirnya.
(agt/fay)