Amazon memecat dua karyawan yang bersuara kritis soal respons toko online raksasa itu terhadap pandemi corona, terutama kondisi pegawai di gudang. Ada satu lagi pegawai yang diminta tidak datang lagi ke kantor.
Dikutip detikINET dari Business Insider, dua karyawan tersebut adalah Emily Cunningham yang bekerja sebagai desainer user experience serta Maren Costa yang juga desainer. Pegawai ketiga adalah Chris Hayes.
Mereka disebut menggalang protes soal kondisi karyawan di bagian gudang yang kurang terlindung dari ancaman virus corona, misalnya tidak disediakan masker. Selain itu, mereka juga kritis terhadap kurangnya peran Amazon dalam menangkal perubahan iklim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak toko online yang dimiliki orang terkaya dunia Jeff Bezos ini membela diri bahwa karyawan tersebut melanggar peraturan internal, bukan karena suara kritis yang mereka lontarkan.
"Kami mendukung hak setiap pegawai untuk mengkritik kondisi kerja perusahaan, tapi itu bukan berarti kekebalan terhadap kebijakan internal. Kami memberhentikan mereka karena berulangkali melanggarnya," sebut juru bicara Amazon.
Sebagian karyawan di bagian gudang Amazon menyebut secara anonim bahwa keamanan mereka dikesampingkan. Amazon kemudian menyatakan mereka memberi dukungan jika ada pegawai yang terinfeksi COVID-19 dan juga menjaga kesehatan semua pegawai.
Memang kemudian ada kemajuan dalam memperlakukan karyawan di gudang. Akan tetapi masih ada komplain dari pegawai bahwa mereka kesulitan menerapkan social distancing dan tidak punya masker.
(fyk/afr)