Akibat wabah virus corona, daya beli masyarakat diyakini menurun. Pun begitu kondisi ini tidak dikhawatirkan Xiaomi, malah mereka pede ponselnya akan tetap diburu konsumen,
Alvin Tse, Country Director Xiaomi Indonesia mengatakan pihaknya merasakan dampak pandemi COVID-19. Tapi hanya sedikit dan tidak terlalu berefek pada bisnisnya.
Baca juga: Xiaomi Bawa TV 4K 55 Inch Murah ke Indonesia |
"Pabrik masih stabil, karyawan di sana pun sehat. Proses produksi pun berjalan seperti biasanya. Memang ada sedikit delay pada pengiriman komponen. Tapi kami ada cadangan komponen, sehingga tidak mengganggu produksi," ujar Alvin saat berbincang usai peluncuran Redmi 8A Pro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disadarinya daya beli masyarakat akan turun lantaran corona, namun kondisi tersebut sebenarnya memberi peluang bagi Xiaomi. Sebab harga perangkat mereka yang terjangkau.
Agar makin mendorong minat, Xiaomi akan rajin menghadirkan promo online, seperti yang tidak lama lagi akan gelar yaitu Mi Fans Festival.
![]() |
"Kami pun akan menggandeng partner untuk pembayaran. Sehingga konsumen bisa menggunakan fasilitas cicilan ataupun paylater," tutur Alvin.
Lebih lanjut diungkapnya, bila melihat situasi saat ini di mana jumlah orang yang terinfeksi corona makin meningkat, akan berpengaruh pada pasar secara keseluruhan.
"Kami melihat kuartal kedua akan sangat sulit," ujar bos Xiaomi.
Tapi bila melihat pasar China pascacorona, kondisi itu tidak akan lama dan bisa kembali bergairah. Sebab produk ponsel telah menjadi kebutuhan pokok, sehingga kebutuhannya tinggi.
"Mudah-mudah situasi ini segera berakhir dan terkontrol. Pasar bisa rebound dan akan meningkat kembali. Kehilangan di kuartal kedua akan terbayar setelah situasi membaik," pungkas Alvin.
(afr/fay)