"Saya sehat kok! Ngapain isolasi?" Mungkin kamu pernah berpikir begitu. Riset membuktikan, sehat bukan artinya tidak ketempelan virus corona.
COVID-19 diketahui memiliki sejumlah gejala seperti sesak nafas dan demam. Namun tidak semua gejala ini muncul pada manusia, meskipun dia positif virus corona.
Tim ilmuwan gabungan dari Kyoto University (Kenji Mizumoto dan Katsushi Kagaya), Oxford University (Alexander Zarebski), dan Georgia State University (Gerardo Chowell) meneliti kasus COVID-19 di kapal pesiar Diamond Princess. Hasil risetnya diterbitkan di jurnal Eurosurveillance, seperti dilihat detikINET, Sabtu (21/3/2020).
Mereka meneliti hasil pemeriksaan seluruh penumpang Diamond Princess yang sempat menghebohkan itu. Seperti diketahui, dari 3.711 penumpang dan awak kapal, sebanyak 634 orang terbukti positif virus corona.
Tim ilmuwan gabungan ini lantas memeriksa semua data medis mereka yang positif. Ternyata, didapatkan bahwa 17,9% orang yang positif virus corona, tidak menunjukan gejala, alias dia merasa sehat-sehat saja.
Sebelumnya pernah ada riset ilmuwan lain yang diterbitkan International Journal of Infectious Disease berdasarkan 565 WN Jepang yang dievakuasi dari Wuhan. Saat itu didapatkan data 30,8% orang positif COVID-19, tidak mengalami gejala.
Hasil riset dengan angka 17,9% ini dinilai lebih akurat karena sampel berupa penumpang Diamond Princess lebih terisolir dengan lebih baik, ketimbang WN Jepang dari Wuhan. Demikian diberitakan Forbes.
Hasil riset ini penting untuk diketahui masyarakat umum. Merasa badan sehat di saat wabah corona, bukan artinya Anda bebas datang ke konser musik, pergi liburan atau ikut kegiatan ibadah yang melibatkan banyak jamaah.
Anda bisa saja sehat, tapi positif virus corona, waspadailah hal itu! Yang terjadi adalah, Anda berisiko menulari orang lain yang kondisi fisiknya tidak sebagus Anda. Lebih baik saat ini di rumah saja!
(fay/fay)