Bos Gojek Kesal Perusahaannya Dikaitkan dengan Penipuan Online
Hide Ads

Bos Gojek Kesal Perusahaannya Dikaitkan dengan Penipuan Online

Virgina Maulita Putri - detikInet
Jumat, 28 Feb 2020 15:04 WIB
Gojek
Kevin Aluwi. Foto: Virgina Maulita Putri/detikinet
Jakarta -

Belakangan ini ramai penipuan modus one-time password (OTP) yang mengatasnamakan perusahaan seperti Gojek. Penipuan ini pun membuat kesal Co-CEO Gojek Kevin Aluwi.

Kevin mengatakan maraknya penipuan jenis ini sudah merusak nama baik Gojek yang telah susah payah dibangun.

"Saya sendiri kesal banget karena ini penipuan yang mengatasnamakan Gojek. Ini penipuan yang mengatasnamakan mitra-mitra Gojek yang kita tahu jujur, bekerja keras dan mau memberikan pelayanan yang terbaik," kata Kevin di kantor Gojek di Jakarta, Jumat (28/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bentuk penipuan ini biasanya dilakukan dengan modus social engineering atau yang juga disebut sebagai manipulasi psikologis. Untuk mencegah banyaknya kasus penipuan seperti ini sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan keamanan digital, Gojek bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Bos Gojek Kesal Perusahaannya Dikaitkan dengan Penipuan OnlineFoto: Virgina Maulita Putri/detikinet

Bentuk kerjasama ini adalah inisiatif yang bernama Aman Bersama Gojek yang dimulai dengan edukasi untuk meningkatkan literasi digital. Materi edukasi ini akan disampaikan lewat berbagai media termasuk kuis di aplikasi Gojek hingga sosialisasi di beberapa kota bersama Center for Digital Society Universitas Gadjah Mada.

ADVERTISEMENT

Kevin mengatakan edukasi merupakan salah satu dari tiga pilar yang diterapkan Gojek untuk menjaga keamanan penggunanya. Ke depannya ia mengatakan sudah mengembangkan beberapa hal dengan dalam kerjasamanya dengan Kominfo.

Bos Gojek Kesal Perusahaannya Dikaitkan dengan Penipuan Online

"Banyak sekali hal-hal yang sedang kita kembangkan sekarang untuk meningkatkan keamanan Gojek dan tentunya bisa dilakukan dengan kerjasama dengan instansi yang tepat. Dan di sini Kominfo salah satu partner terpenting," jelas Kevin.

Selain itu, Gojek juga memiliki pilar teknologi dan proteksi. Sebagai perusahaan teknologi, Gojek pun menggunakan kecerdasan buatan untuk fitur peringatan lewat chat.

Sistem Gojek nantinya akan mendeteksi kata-kata dalam chat antara pengguna dan mitra driver yang terindikasi tanda-tanda penipuan. Jika sistem mendeteksi kata-kata spesifik tersebut, nantinya akan muncul chat berisi peringatan.

"Peringatan ini akan mengingatkan bahwa Gojek tidak akan pernah minta uang ditransfer. Hanya ada tiga metode pembayaran yang bisa digunakan dalam aplikasi Gojek yaitu GoPay, PayLater atau tunai," jelas Kevin.

"Ini merupakan modus yang agak populer. Kita lihat sejak fitur ini diluncurkan penipuan modus ini sudah turun," pungkasnya.