5 Aplikasi Anak Bangsa yang Lahir dari Apple Developer Academy
Hide Ads

5 Aplikasi Anak Bangsa yang Lahir dari Apple Developer Academy

Virgina Maulita Putri - detikInet
Selasa, 14 Jan 2020 20:44 WIB
Foto: Ari Saputra/detikINET/
Jakarta - Apple Developer Academy baru saja menggelar acara kelulusan untuk 194 developer didikannya pada Selasa (14/1/2020). Di tahun keduanya, para siswa yang mengikuti akademi ini berhasil menciptakan 36 aplikasi.

Di antara semua aplikasi tersebut, lima aplikasi berhasil terpilih untuk melakukan presentasi di depan publik, termasuk di depan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro. Apa saja lima aplikasi tersebut? Berikut rinciannya:


5 Aplikasi Anak Bangsa yang Lahir dari Apple Developer AcademyFoto: Virgina Maulita Putri/detikINET


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Qiroah

Qiroah adalah aplikasi yang dikembangkan untuk belajar membaca Al-Qur'an sesuai tajwid dengan mudah. Aplikasi ini dikembangkan untuk membantu mereka yang ingin membaca Al-Qur'an di mana saja dan kapan saja, tanpa perlu bertatap muka dengan guru ngaji.

Aplikasi ini hadir dengan empat modul untuk memudahkan latihan membaca Al-Qur'an yaitu artikulasi, karakteristik huruf Arab, latihan dan studi kasus. Untuk membantu penggunanya, Qiroah mengandalkan machine learning untuk merespon secara langsung jika pelafalan yang diucapkan sudah benar atau belum.

Untuk mendapatkan data yang dipelajari machine learning tersebut, pengembang Qiroah menggunakan ribuan rekaman dari ahli Qur'an yang tersertifikasi. Bahkan aplikasi ini sudah mendapatkan sertifikasi dari Majelis Ulama Indonesia sebagai alat untuk belajar mengaji dan telah diunduh oleh pengguna dari Amerika Serikat, Inggris, Arab Saudi, Singapura dan Prancis.

5 Aplikasi Anak Bangsa yang Lahir dari Apple Developer AcademyFoto: Virgina Maulita Putri/detikINET



Teman Netra

Fungsi utama Teman Netra adalah untuk membantu tuna netra berbelanja dengan lebih mudah dengan bantuan ponsel. Aplikasi ini dikembangkan karena melihat orang-orang dengan penglihatan kurang sempurna yang sulit berbelanja karena banyak produk dengan bentuk kemasan yang berbeda.

Aplikasi ini bekerja dengan membaca teks yang dicetak di kemasan menggunakan optical character recognition (OCR) dan vision framework. Agar kamera bisa menangkap objek dengan lebih optimal, pengguna akan mendapat arahan suara. Teks yang telah dibaca pun akan ditampilkan dalam bentuk suara.

Selain itu, aplikasi ini juga bisa memindai dan mendeteksi uang tunai yang digunakan saat membayar belanjaan dengan memanfaatkan teknologi machine learning dan object detection. Fitur ini dikembangkan untuk mencegah kaum tuna netra mengalami penipuan saat berbelanja.

5 Aplikasi Anak Bangsa yang Lahir dari Apple Developer AcademyFoto: Virgina Maulita Putri/detikINET



Leastric

Leastric adalah aplikasi dan perangkat untuk mengatur dan memonitor penggunaan listrik di rumah. Aplikasi ini bisa mencatat jumlah energi yang digunakan tiap bulannya beserta tagihan biayanya.

Selain itu, aplikasi ini juga bisa mendeteksi peralatan rumah tangga mana yang paling banyak mengonsumsi listrik. Fitur ini berguna untuk mencegah listrik yang anjlok tiba-tiba.

Tidak hanya itu, aplikasi ini juga bisa membantu menghemat penggunaan listrik hingga 13% dengan membatasi durasi aktif sebuah peralatan rumah tangga.

5 Aplikasi Anak Bangsa yang Lahir dari Apple Developer AcademyFoto: Virgina Maulita Putri/detikINET



Hearo

Hearo adalah aplikasi yang dikembangkan untuk membantu orang dengan gangguan pendengaran untuk berkomunikasi dengan lebih mudah. Aplikasi ini bisa menerjemahkan ucapan lisan, teks dan bahasa isyarat dengan mudah.

Hearo bekerja dengan dua modul utama yaitu 'Mendengar' yang bisa menerjemahkan ucapan lisan menjadi teks yang ditampilkan di layar, dan 'Mengobrol' yang bisa membantu tuna rungu dan tuna wicara untuk berinteraksi.

Untuk modul kedua ini, mereka menggunakan machine learning untuk menerjemahkan bahasa isyarat menjadi lisan dan teks secara real-time.

5 Aplikasi Anak Bangsa yang Lahir dari Apple Developer AcademyFoto: Virgina Maulita Putri/detikINET

Canting

Sesuai namanya, Canting adalah aplikasi mirip game yang bisa mengajak penggunanya merasakan proses pembuatan dan belajar tentang batik secara virtual. Dengan tampilan 3D yang hyper realistis, pengguna aplikasi ini bisa membuat batik dengan memilih motif batik polos yang disediakan dan memanfaatkan Apple Pencil sebagai canting.

Agar lebih otentik, tim Canting telah menyesuaikan konfigurasi Apple Pencil agar terasa seperti menggunakan canting pada umumnya. Misalnya, cara memegang Apple Pencil akan mempengaruhi tebal atau tipisnya garis yang dilukis.

Tidak hanya itu, pengguna juga bisa meniru proses pencucian batik di air panas dengan menggoyangkan iPad secara naik turun.


5 Aplikasi Anak Bangsa yang Lahir dari Apple Developer Academy