Sepanjang 2019 begitu banyak chipset yang dilahirkan oleh pabrikan prosesor, seperti Qualcomm, MediaTek, Samsung dan Huawei. Karena itu Antutu membagi penghargaannya dalam beberapa katergori.
Pertama, Strongest Performance diraih Qualcomm Snapdragon 855 Plus. Chipset ini dinilai kinerja yang cukup kencang, skor rata-rata yang dicetak 480.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meskipun Snapdragon 855 Plus tidak build-in baseband 5G, kinerjanya mencakup semuanya. Penghargaan Strongest Performance layak disandangnya," kata Antutu.
Kategori kedua, Technology Innovation, penghargaan ini diraih oleh tiga chipset, yakni:
- Huawei Kirin 990 5G
Menjadi SoC yang terintegrasi baseband 5G pertama di industri. Kemampuannya kian mengukuhkan Huawei sebagai produsen chipset asal China berkelas dunia.
Samsung Exynos 980 menjadi SoC mid-end dengan dibekali baseband 5G bawaan. Chipset ini mendukung mode ganda 5G.
"Meskipun Samsung Electronics membubarkan tim CPU yang dikembangkan sendiri, itu belum tentu menjadi kabar buruk. Sebab ini berarti Samsung Exynos kembali ke ARM lagi, dan itu dapat meningkatkan penghematan konsumsi daya SoC," kata Antutu.
- Qualcomm Snapdragon 765G
Snapdragon 765G adalah peningkatan terbesar sejak rilis seri Snapdragon 7. Kinerja GPU telah meningkat secara signifikan sebesar 40% dan kemampuan AI telah meningkat sebesar 100%.
"Mudah untuk mengatakan bahwa kinerjanya pada dasarnya sama dengan Snapdragon 845," ungkap Antutu.
Dimensity 1000L dibangun dengan fabrikasi 7nm, memiliki delapan inti, dan menggunakan arsitektur Cortex-A77. Sedangkan GPU menggunakan arsitektur G77, built-in baseband 5G, dan mendukung NSA / SA dual-mode 5G.
"Dimensity 1000L menggunakan arsitektur versi publik terbaru dan terkuat yakni A77 + G77, sementara Samsung Exynos 980 A77 + G76. Dari parameter itu kinerja Teana 1000L lebih unggul," ujar Antutu.
Kategori ketiga, Most Cost-Effective, ada dua chipset yang dipilih.
- Huawei Kirin 810
Pada Juni tahun lalu, Huawei merilis Kirin 810. Perubahan terbesar adalah bahwa ia tidak lagi menggunakan NPU Cambrian. Sebagai gantinya mengadopsi arsitektur Da Vinci yang dikembangkan sendiri oleh Huawei. Pada saat yang sama, chipset ini menggunakan fabrikasi 7nm. Ini menjadikan Kirin sebagai yang pertama di dunia yang memiliki dua SoC fabrikasi 7nm.
- MediaTek Helio G90T
Antutu menilai tahun ini MediaTek melakukan gebrakan besar. Selain Dimensity 1000L, itu berkat Helio G90T. Chipset ini menjadi penantang kuat Snapdragon 730.
(afr/fay)