Minggu ini begitu berkesan bagi banyak orang terutama di Sumatera karena ada peristiwa Gerhana Matahari Cincin pada Kamis, 26 Desember 2019. Seluruh wilayah Indonesia kebagian, inilah yang membuat masyarakat antusias.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak seminggu sebelumnya, sudah banyak publikasi mengenai Gerhana Matahari Cincin jam berapa, kapan dan di mana. Beberapa daerah pun menyiapkan acara khusus kolaborasi antar pihak.
![]() |
LAPAN dan Pemkab Siak membuat Festival Gerhana Matahari. Obervatorium Bosscha bikin acara nonton bareng di Bandung. Pun demikian dengan Planetarium Jakarta dan PP Iptek TMII.
Pada hari yang ditentukan, masyarakat begitu antusias menonton di berbagai wilayah Indonesia. Yang tidak kebagian karena faktor cuaca dan lain-lain, bahkan bisa menonton live streaming dengan aman.
Gerhana Matahari Cincin 2019 menjadi momen asyik bagi semua orang, anak-anak dan dewasa untuk mengamati langsung fenomena ilmiah dan belajar astronomi. Selain di Indonesia, Gerhana Matahari Cincin juga dinikmati Arab Saudi, India, Sri Lanka, Pakistan, Singapura, Malaysia dan Filipina.
![]() |
Pakar astronomi dari Singapore Science Center mengatakan, kejadian ini baru akan terulang pada 28 Februari 2063, atau 54 tahun lagi. Wow!
Tapi gerhana kan bukan cuma matahari, ada juga gerhana bulan. LAPAN mengatakan pada 10 Januari 2020 akan ada Gerhana Bulan Penumbra yang sulit dilihat karena posisi Bulan yang lebih jauh dari bumi.
Kemudian pada 26 Mei 2021 ada Gerhana Bulan Total di Indonesia Timur. Pada 20 April 2023 akan ada Gerhana Matahari Hibrida. Ini adalah perpaduan Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total. Sampai jumpa di gerhana selanjutnya!
(fay/fay)