Baru-baru ini TikTok dianggap berpotensi mengancam keamanan nasional AS, dan melarang penggunaan aplikasi video singkat tersebut di Angkatan Laut AS. Tudingan ini dilontarkan karena TikTok berasal dari China.
Masalah inilah yang memunculkan rumor kalau ByteDance bakal melepas saham mayoritasnya di TikTok untuk melindungi bisnis mereka. Selain itu, mereka juga meraup keuntungan sebelum valuasi TikTok merosot akibat masalah hukum di AS ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Rumor) tersebut sama sekali tak berdasar," ujar juru bicara Bytedance.
Sebelumnya juga dikabarkan kalau ByteDance berencana membangun kantor pusat untuk TikTok di luar China. Ada sejumlah kota yang dilirik sebagai lokasi kantor pusat tersebut, yaitu Singapura, Dublin, dan London.
TikTok saat ini memang tak mempunyai kantor pusat, dan hanya mempunyai kantor utama yang berlokasi di Los Angeles, Amerika Serikat. Meski berlokasi di AS, CEO TikTok sendiri masih berbasis di Shanghai, China.
(asj/asj)