"Saya benar berpikir bahwa itu (Huawei-red) adalah risiko bagi keamanan, bahaya keamanan," sebutnya, dikutip detikiNET dari Daily Mail.
"Saya telah bicara dengan Italia, sepertinya mereka tidak akan memakainya. Kami bicara dengan negara-negara lain, mereka juga tidak akan terus maju (memakai Huawei-red)," klaimnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua yang saya ajak bicara mengatakannya, tapi seberapa banyak negara yang bisa saya ajak bicara? Apakah saya akan bicara ke seluruh dunia?" sergahnya.
Sampai kini meskipun AS berupaya keras, negara-negara sekutu di Eropa belum mencekal Huawei. Jerman misalnya, mengaku tidak akan menghalangi Huawei jika akan ambil bagian dalam pembangunan jaringan 5G di negara itu.
Beberapa pihak menilai AS tidak ikhlas jika Huawei yang berasal dari China akan dominan dalam penguasaan jaringan 5G. Menanggapi Trump, pihak NATO mengakui perlunya jaringan 5G yang aman.
"NATO dan sekutu berkomitmen terhadap keamanan komunikasi kita, termasuk 5G, mengakui perlunya bergantung pada sistem yang andal dan aman," sebut NATO.
(fyk/fyk)