Menjajal Mate 30 Pro tanpa Aplikasi Google, Gimana Rasanya?
Hide Ads

Menjajal Mate 30 Pro tanpa Aplikasi Google, Gimana Rasanya?

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Minggu, 01 Des 2019 20:01 WIB
Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Jakarta - Meski tanpa dilengkapi Google Mobile Services, Huawei tetap merilis Mate 30 Pro di Indonesia. Bagi saya, yang hampir semua datanya tersimpan di Google, ponsel semacam ini sebenarnya adalah perangkat yang bakal sangat menyebalkan untuk digunakan sebagai ponsel sehari-hari.

Meski begitu, tetap saja saya penasaran. Bisa nggak sih saya 'puasa' dari layanan Google ketika menggunakan Mate 30 Pro. Yuk simak bahasan di bawah ini.

Memindahkan data dari ponsel lama
Sebagai ponsel sehari-hari, tentu hal pertama yang harus dilakukan adalah memindahkan semua data, dari yang terpenting seperti kontak dan backup chat, aplikasi inti yang dibutuhkan sehari-hari, dan syukur-syukur bisa memindahkan foto yang sudah ada di ponsel lama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Youtube]


Sayangnya, memindahkan data-data tersebut, meski secara teknis bisa dilakukan -- ada juga yang tak bisa -- namun prosesnya tak semudah jika ponselnya didukung oleh GMS. Proses memindahkan kontak bisa dilakukan ketika pertama mengaktifkan Mate 30 Pro, yaitu dengan menginstal aplikasi Phone Clone dari ponsel lama, yang akan memindahkan semua kontak dari ponsel lama ke Mate 30 Pro.

[Gambas:Youtube]


Masalah muncul ketika saya mau memindahkan foto dari ponsel lama. Saya menggunakan Google Photos untuk membackup foto dari semua perangkat yang dipakai, dan tentu saja, aplikasi Photos tak bisa dipakai di Mate 30 Pro. Alhasil untuk mengakses foto saya harus membuka Photos lewat browser, yang tentunya tak senyaman jika memakai aplikasi.

Soal aplikasi, saya tak akan berharap semua aplikasi dari ponsel lama bisa diinstal di Mate 30 Pro. Namun setidaknya aplikasi yang paling sering saya gunakan setiap harinya bisa diinstal di Mate 30 Pro. Pilihan aplikasi ini mungkin akan berbeda setiap orangnya, namun setidaknya mungkin hal ini bisa memberikan sedikit gambaran bagi anda yang tertarik untuk membeli Mate 30 Pro.

Huawei menyediakan aplikasi dari AppGallery -- semacam Play Store versi Huawei. Namun aplikasi yang ada di situ masih sangat minim. Hampir semua aplikasi saya unduh dari situs semacam APK Mirror, yang bukan cuma merepotkan, namun juga tak jelas keamanannya.

Berikut ini adalah aplikasi-aplikasi yang bisa berjalan normal ataupun beroperasi dengan sedikit trik di Mate 30 Pro.

Aplikasi pengiriman pesan
Aplikasi yang saya pakai adalah WhatsApp dan Telegram, keduanya saya unduh dari APK Mirror. Menariknya, kedua aplikasi ini berjalan dengan normal, bahkan pengiriman lokasi melalui WhatsApp pun bisa berfungsi dengan baik.

Media sosial
Twitter, Facebook, dan Instagram juga saya instal dari APK Mirror, dan lagi-lagi, semuanya berfungsi normal.

Menjajal Mate 30 Pro tanpa Aplikasi Google, Gimana Rasanya? [HOLD]Aplikasi Twitter dan Facebook di Mate 30 Pro. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

[Gambas:Youtube]



Ridesharing dan Google Maps
Aplikasi Grab (diunduh dari APK Mirror) dan OVO (diunduh dari AppGallery) bisa beroperasi di ponsel ini. Hanya saja, ketika akan melakukan pemesanan, aplikasi Grab tak bisa menampilkan peta, meski bisa mendeteksi lokasi dengan baik, pun mengenali tujuan yang dicari.

Cara mengakali masalah ini adalah dengan menggunakan Google Maps -- yang anehnya bisa beroperasi dengan baik. Saya mencari tujuan saya di Maps, lalu pada bagian Directions, saya memilih Grab, dan memesannya dari sana.

Menjajal Mate 30 Pro tanpa Aplikasi Google, Gimana Rasanya? [HOLD]Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Email dan Kalender
Saya menggunakan layanan email dari Gmail -- baik pribadi maupun pekerjaan, dan tentu saja aplikasi Gmail tak bisa dipakai di Mate 30 Pro.
Untungnya, Microsoft Outlook bisa dipakai untuk mensinkronisasi dengan akun Gmail, baik untuk email maupun kalender, meski tentu saya harus beradaptasi lagi dengan tampilan antarmuka di aplikasi besutan Microsoft tersebut. Anda juga bisa menggunakan aplikasi Email bawaan yang ada di Mate 30 Pro.

[Gambas:Youtube]


Browser
Chrome bisa diinstal dan beroperasi dengan -- hampir -- sempurna. Saya menyebutnya hampir karena tentu saya tak bisa login menggunakan akun Google ke Chrome di Mate 30 Pro. Padahal semua login, bookmark, history, dan lainnya tersimpan di akun tersebut.

Jadi, kalau pertanyaannya 'Chrome bisa dipakai?' Jawabannya adalah bisa. Namun jika pertanyaannya diganti menjadi 'apa nyaman dipakai?' Tentu jawabannya adalah tidak, karena semua 'hidup' saya ada di akun Google yang saya pakai untuk login ke Chrome.

Hiburan
Aplikasi hiburan saya di ponsel ada tiga, Netflix, Spotify, dan YouTube. Sayangnya, dari ketiga aplikasi ini, hanya YouTube yang bisa dipakai. Itu pun harus diakses lewat browser, yang lagi-lagi, tentu tak senyaman menggunakan aplikasi.

Google Photos dan YouTube yang dibuka lewat browserGoogle Photos dan YouTube yang dibuka lewat browser Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Saya mencoba login ke Netflix menggunakan browser, namun ketika akan memutar video, saya diarahkan untuk menginstal aplikasi Netflix dari Play Store.

Saya juga terkadang menggunakan ponsel untuk bermain game, dan game yang biasanya saya mainkan adalah Call of Duty: Mobile dan Ragnarok M: Eternal Love. Namun pembahasan saya soal game ini bisa dibilang universal.

Jadi, selama APK gamenya tersedia di situs semacam APK Mirror -- atau mungkin ada di AppGallery, game itu kemungkinan besar bisa dimainkan di Mate 30 Pro. Hanya saja, saya hanya bisa memainkan CoD: Mobile, yang loginnya menggunakan akun Garena sehingga saya bisa bermain menggunakan akun yang sudah ada sebelumnya.

Sementara untuk Ragnarok M: Eternal Love, saya harus memainkan dari awal karena saya login menggunakan akun Google. Jadi, selama gamenya tidak login menggunakan akun Google, seharusnya bakal bisa dimainkan di Mate 30 Pro.

Kesimpulan
Sebagai informasi, saya menggunakan Mate 20 Pro sebagai ponsel sehari-hari, dan sebenarnya saya sangat puas menggunakan ponsel tersebut, bahkan setelah saya pakai kurang lebih setahun, performanya masih menyenangkan dan daya tahan baterai yang terbilang awet.

Karena itulah saya tertarik untuk menjajal penerus ponsel tersebut, yaitu Mate 30 Pro. Secara spesifikasi, tampilan antarmuka, dan tentu saja kamera, Mate 30 Pro adalah ponsel yang sangat mumpuni. Namun, ketiadaan GMS di ponsel ini membuat saya sakit kepala, utamanya karena kehidupan saya di dunia maya sudah terlalu bergantung pada layanan Google.

Ya memang Huawei -- menurut pengakuan mereka -- sudah berusaha keras untuk menyiasati ketiadaan GMS ini dengan membuat Huawei Mobile Services (HMS), namun untuk saya, absennya aplikasi penting dari AppGallery bukan masalah utama (karena masih bisa diunduh dari APK Mirror), namun bagaimana aplikasi yang sering saya pakai bisa beroperasi dengan normal di ponsel ini.

Namun sepertinya, setidaknya untuk saya, akan lebih baik untuk menyusupkan GMS ke dalam Mate 30 Pro. Toh menurut Huawei, hal tersebut bukanlah sesuatu yang ilegal, meski dari segi keamanan memang masih perlu dipertanyakan.