Xiaomi pun mulai mengancam walau masih menduduki posisi 4 dengan pangsa pasar 6,5%, terutama jika mereka sukses mempertahankan lajunya. Posisi pertama adalah Samsung dengan 30,4% dan pertumbuhan 26%.
Kemudian diikuti Huawei yang meraup market share 23,9% namun pertumbuhan nol persen. Stagnasi itu mungkin disebabkan karena Huawei saat ini dilarang memakai aplikasi Google di smartphone barunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun posisi ketiga ditempati Apple dengan 20,8% yang pertumbuhannya minus 4%. Melengkapi posisi lima besar ada produsen ponsel Nokia, HMD Global, dengan raihan pangsa pasar 2,4%. Ada sinyal bahaya bagi HMD lantaran pertumbuhannya minus 21%.
Kabar baik ini jadi pelipur lara bagi Xiaomi yang agak tertatih tatih di pasar domestik China. Di Negeri Tirai Bambu, Huawei adalah penguasa pasar sedangkan Xiaomi ada di ranking kelima.
Eropa sendiri merupakan pasar smartphone yang menggiurkan. Salah satu faktor lantaran penjualan smartphone melalui dua jalur yang seimbang.
"Eropa menarik perhatian banyak vendor China. Penjualan melalui operator dan channel terbuka masing-masing 47% dan 50%. Ini memberikan margin keuntungan yang sehat," sebut Mo Jia, analis di Canalys.
(fyk/jsn)