Menguak Sepak Terjang Komunitas Bumi Datar
Hide Ads

Menguak Sepak Terjang Komunitas Bumi Datar

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 19 Nov 2019 13:52 WIB
Menguak Sepak Terjang Komunitas Bumi Datar
Foto: Edmonton Journal
Dallas - Mereka yang meyakini Bumi datar memang jumlahnya sangat sedikit dibandingkan populasi. Namun komunitasnya boleh dibilang solid dan rajin menyebarkan pahamnya. Tak jarang yang sudah yakin bumi Bulat mendadak 'pindah' keyakinan karenanya.

"Saya dulu tidak ingin jadi flat Earther. Apakah Anda ingin bangun pagi dan semua orang jadi menganggap Anda idiot?" kata David Weiss, seorang warga Amerika Serikat kepada CNN yang dikutip detikINET.

Tapi Weiss malah kemudian mantap menjadi penganut Bumi datar. "Saya tak bermasalah dengan orang yang ingin percaya kita hidup di sebuah bola. Itu pilihan mereka. Hanya saja itu adalah sesuatu yang tidak saya percaya," cetusnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Weiss mendapat teman di komunitas Bumi datar yang cukup besar. Minggu ini, dia menghadiri Flat Earth National Conference yang diadakan di sebuah hotel di Dallas. Ada sekitar 600 orang yang datang.

Konferensi serupa sudah pernah diadakan di Brasil, Italia sampai Inggris. Acaranya digelar dengan serius, tapi topik yang dibahas adalah soal Bumi itu datar, bukan bulat, dengan segenap argumennya.

"Kami semua berkomunikasi online, tapi event ini membuat kami bisa berjabat tangan dan memeluk satu sama lain. Kami bisa berkolaborasi, membuat teman baru, karena teman lama kami hilang," tutur Weiss.

(ke halaman selanjutnya)

Menguak Sepak Terjang Komunitas Bumi Datar

Foto: Edmonton Journal
Bumi bulat adalah kepastian dengan bukti tak terbantahkan, tapi penganut Bumi datar ada di banyak tempat. Tidak ada informasi pasti berapa banyak yang percaya bahwa Bumi datar, namun komunitasnya punya ratusan ribu follower dan YouTube yang membahas Bumi datar kadang banyak diminati.

Sebuah survei YouGov pada lebih dari 8.000 orang dewasa Amerika Serikat mengungkap bahwa satu dari enam di antaranya tidak begitu yakin Bumi itu bulat. Adapun survei di Brasil mengindikasikan bahwa 7% orang di sana menolak Bumi bulat.

Komunitas Bumi datar pun yakin konferensi mereka akan makin populer. "Tahun depan, akan ada konferensi di setiap negara besar di dunia," begitu ambisi penggagasnya, Robbie Davidson.

Davidson mengaku dulu menertawakan konsep Bumi datar. Tapi beberapa tahun kemudian, dia menggagas konferensi Bumi datar pertama karena menurutnya, ia tak dapat membuktikan bahwa Bumi itu bulat.

Para penganut Bumi datar itu disebut juga cenderung mempercayai beragam teori konspirasi. Soal siapa yang menyembunyikan kenyataan Bumi datar, Weiss menyebut beberapa pihak.

"Para penguasa elit, dari keluarga kerajaan ke Rockefellers, Rostchilds, semua grup itu yang menjalankan dunia, mereka semua begitu," kata Weiss.

Halaman 2 dari 2
(fyk/fyk)