Menristek Ingin Habibie Award Bisa Setara Nobel
Hide Ads

Menristek Ingin Habibie Award Bisa Setara Nobel

Agus Tri Haryanto - detikInet
Rabu, 13 Nov 2019 12:18 WIB
Foto: Kemenristek
Jakarta - Habibie Award ingin disulap dengan memiliki gengsi yang setara dengan penghargaan Nobel. Begitu pernyataan yang diucapkan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro.

Bambang ingin menjadikan Habibie Award sebagai pengakuan bergengsi bagi para peneliti di Indonesia dengan hadiah ditingkatkan dan bidang yang diperluas.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau di dunia ini setiap tahun komunitas tertentu dan orang secara umum menunggu siapa pemenang Nobel. Ada Nobel fisika, kimia, kedokteran, bidang saya ekonomi juga ada. Kami harapkan gema atau dampak seperti itu juga bisa dirasakan untuk Habibie Award," ungkap Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro saat Habibie Award 2019 di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, kemarin.

Diketahui, Habibie Award kini telah berusia 20 tahun di mana pertama kali digelar sejak tahun 1999. Penghargaan untuk ilmuwan Indonesia ini diberikan oleh Habibie Center dan Yayasan Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Yayasan SDM Iptek).

Terhitung mulai tahun depan, Kemenristek/BRIN akan turut terlibat menyelenggarakan Habibie Award dan memberi hadiah serta insentif melalui penganugerahan yang diinisiasi oleh Almarhum Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie tersebut.

Menristek Ingin Habibie Award Bisa Setara NobelFoto: Kemenristek


"Ini cara terbaik untuk mendorong para peneliti, terutama yang berusia muda untuk tetap konsisten dalam bidang pekerjaannya. Membina peneliti itu tidak mudah. Paling berat adalah menjaga konsistensinya agar dia tetap di bidang penelitian," ungkap Menristek.

Saat ini Habibie Award diberikan bagi seseorang atau badan yang sangat aktif dan berjasa besar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan pada lima bidang, yaitu ilmu dasar, ilmu kedokteran, ilmu rekayasa, ilmu sosial dan politik, dan ilmu kebudayaan. Bambang berharap penerima dari lima bidang tersebut diharapkan dapat menjadi contoh bagi peneliti lain di bidang serupa.



"Mereka bisa menjadi contoh rekan-rekan sejawatnya, koleganya bahwa kalau konsisten terus di bidangnya, dan terus melahirkan penelitian berkualitas, maka akhirnya yang didapat adalah award," kata pria berkacamata ini.

"Itulah yang diinginkan, kami angkat Habibie Award di tingkat nasional sehingga akhirnya semua peneliti di bidang lima tadi kemudian membuat suatu target, kalau dia relatif muda, mungkin dia membayangkan, saya akan fokus penelitian di bidang ini dengan terobosan kekhususan di bidang tertentu sehingga target saya lima tahun lagi bisa menang Habibie Award," tutur Bambang.


(agt/fay)