Yonghao dilarang naik pesawat dan kereta cepat karena perusahaannya tak mau mengikuti keputusan pengadilan terkait perselisihan kontrak dengan perusahaan lain. Tak cuma itu, ia pun dilarang menginap di hotel mahal, pergi ke klub malam, membeli properti, dan bahkan menyekolahkan anaknya di sekolah privat berbiaya mahal.
Perintah pengadilan Danyang ini dikeluarkan setelah mereka mengetahui kalau Smartisan tak mau mengikuti perintah pengadilan sebelumnya terkait perselisihan dengan perusahaan elektronik lain yang juga berasal dari China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ponsel terbaru Smartisan adalah sebuah ponsel yang dibuat bekerja sama dengan ByteDance -- induk TikTok --. ByteDance sendiri bekerja sama dengan Smartisan setelah mereka membeli sejumlah paten milik perusahaan tersebut.
Chief Operating Officer Smartisan Wu Dezhou menyebut mayoritas tim Smartisan sudah pindah ke ByteDance untuk mengerjakan ponsel tersebut dan sejumlah perangkat edukasi, dan Yonghao sendiri sudah meninggalkan perusahaan itu untuk alasan personal.
Yonghao sebelumnya sudah memposting pernyataan resminya di Weibo, yang berisi permintaan maaf kepada para kreditor dan investornya. Ia pun berjanji akan membayar semua utangnya di masa yang akan datang.
Smartisan tercatat mempunyai utang sebesar 600 juta yuan, yaitu setelah bisnisnya memburuk sejak 2018 lalu. Namun mereka sudah membayar utangnya sebesar 300 juta yuan selama 10 bulan ke belakang, setidaknya itulah yang diklaim oleh Yonghao.
(asj/fay)