Seperti kita ketahui belum lama ini Gojek baru ditinggal Nadiem Makarim yang tak lain adalah pendiri perusahaan teknologi tersebut. Di tahun ke-9 usia Gojek, Nadiem memutuskan untuk menerima tawaran Presiden Jokowi untuk jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) di era kabinet Indonesia Maju. Dengan menunjuk duo CEO Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo, Gojek pede untuk jadi perusahaan dunia di masa mendatang.
"Meski kita perusahaan yang lahir di Indonesia, visi kami adalah Gojek akan jadi perusahaan dunia, bukan lagi perusahaan yang hanya fokus di Indonesia saja," ujar co-CEO Gojek Kevin Aluwi di Jakarta, Sabtu (2/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan Gojek sudah melebarkan sayap bisnisnya ke empat negara di Asia Tenggara, yaitu Vietnam, Thailand, Filipina, dan Singapura. Dari ketiga negara tersebut, hanya Filipina yang belum tersedia layanan andalan Gojek, seperti GoRide, GoCar, maupun GoFood.
![]() |
Upaya tersebut merupakan salah satu dari empat strategi Gojek untuk melangkah jauh ke depan guna mencapai visi dan misi perusahaan.
Adapun strategi jangka panjang Gojek lainnya, yaitu mengutamakan kepuasan pelanggan untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang, memastikan pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis menuju kesiapan melantai di bursa, dan menjadi tempat kerja berkelas dunia.
Untuk mencapai impian tersebut, Gojek ingin memberikan solusi setiap permasalahan yang dihadapi masyarakat melalui pendekatan teknologi yang diusungnya.
"Jadi untuk jangka panjang kita mau benar-benar fokus menciptakan produk-produk terbaik untuk memajukan visi kami yang mengacu pada tiga produk, yaitu mobilitas, layanan dan pembayaran keuangan, serta makanan. Ini merupakan tiga pilar dari Gojek yang akan fokuskan ke depan," tutur Kevin.
Tercatat hingga saat ini, Gojek memiliki lebih dari dua juta mitra driver, penyedia layanan GoLife di atas 60 ribu, aplikasi Gojek telah diunduh lebih dari 155 juta, dan pertumbuhan transaksi di platform miliknya 1.100%.
(agt/afr)