Sebelumnya, uji coba teknologi 5G ini telah dilakukan untuk industri pada Agustus 2019 lalu. Kali ini, Smartfren melakukan persiapan penerapan teknologi 5G. Salah satunya, dengan membangun infrastruktur berbasis kepadatan jumlah penerima dan pemancar di Surabaya.
"Salah satu contoh penerapan insfrastruktur dan juga teknologi baru yang kami terapkan adalah dengan meletakkan antena lebih dekat ke tanah, untuk mentransmisikan apa yang disebut sebagai gelombang millimeter dan juga menambah jumlah pemancar dan penerima yang lebih besar," kata VP Technology Relations and Special Project Smartfren Munir Syahda Prabowo di Bromo, Kamis (24/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Cara Smartfren Bikin Pelanggan Tambah Setia |
"Ini akan memungkinkan kepadatan penggunaan yang lebih tinggi, salah satu prinsip teknologi 5G inilah yang sudah kami exercise dan terapkan sekarang. Memang saat ini prinsip teknologi ini kami gunakan untuk mengurai kepadatan dan juga mengoptimalkan layanan kepada para pelanggan," imbuh Munir.
Selain itu, Munir menyebut sejak tahun 2017, Smartfren telah menerapkan beberapa teknologi yang menjadi pendukung dari penerapan teknologi 5G. Teknologi ini kerap disebut Massive MIMO Base Stations dan Multi-Antenna Space Division Multiple Access (SDMA).
Munir menambahkan, dalam teknologi 5G, Smartfren diprediksi akan dimanfaatkan untuk kepentingan industri. Namun, tidak menjadi teknologi yang menggantikan konektivitas 4G.
Sementara, untuk kebutuhan end-user yang memakai handset atau perangkat mobile, Munir memprediksi masih akan menggunakan 4G. Dengan kata lain, 5G nantinya masih akan berfokus pada pasar tertentu. Apalagi, perangkat mobile yang mendukung 5G masih terbatas.
Baca juga: Google: Teknologi 5G Belum Matang |
"5G nantinya bukan hanya sebagai suksesor 4G, kenapa demikian? karena 5G punya spesifikasi tersendiri untuk pasar yang sangat fokus, seperti industri, mobil, entertainment, yang membutuhkan kapasitas bandwith yang besar, jadi jangan terpikir 5G akan menggantikan 4G, tapi pelengkap, akan berbarengan," pungkas Munir.
(rns/rns)