Deep Fusion Muncul di iOS 13 Developer Beta
Hide Ads

Deep Fusion Muncul di iOS 13 Developer Beta

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Rabu, 02 Okt 2019 12:21 WIB
iPhone 11 Pro. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Jakarta - Fitur Deep Fusion yang dipamerkan Apple saat merilis jajaran iPhone 11 kini sudah muncul di iOS 13 developer beta, dan diperkirakan bakal segera hadir di iPhone 11 dan 11 Pro. Begini penjelasan fitur tersebut.

Sekadar pengingat, Deep Fusion adalah sistem pengolah gambar yang dipakai Apple di iPhone 11 dan 11 Pro. Sistem ini akan mengambil sejumlah gambar sekaligus dan menggabungkannya untuk menghasilkan foto yang lebih berkualitas.

Deep Fusion ditujukan untuk meningkatkan kualitas gambar dalam kondisi pencahayaan menengah, utamanya di dalam ruangan, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (2/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fitur ini juga membuat kamera-kamera di iPhone 11 dan 11 Pro bakal beroperasi dalam tiga mode, yang bakal aktif secara otomatis sesuai dengan lensa yang digunakan dan tingkat pencahayaan yang ada. Yaitu:

  • Kamera utama bakal menggunakan Smart HDR untuk kondisi pencahayaan terang sampai menengah. Sementara Deep Fusion akan aktif saat kondisi cahaya menengah ke gelap, dan Night mode bakal aktif untuk kondisi gelap.
  • Kamera dengan lensa tele bakal lebih sering menggunakan Deep Fusion dan Smart HDR hanya akan aktif dalam kondisi cahaya sangat terang dan Night mode dalam kondisi sangat gelap.
  • Kamera ultra wide bakal selalui menggunakan Smart HDR karena kamera ini tak mendukung penggunaan Deep Fusion ataupun Night mode.

Namun Deep Fusion berbeda dengan Night mode, di mana akan indikator yang menunjukkan fitur ini tengah aktif atau tidak. Sementara Deep Fusion tak bisa dideteksi oleh pengguna, tak ada indikator di aplikasi kamera ataupun di galeri foto, pun di data EXIF.

Padahal, kerja Deep Fusion ini terbilang berat. Yaitu saat pengguna menekan tombol shutter, kamera sebelumnya sudah mengambil empat foto dengan kecepatan shutter tinggi dan empat foto standar. Lalu menekan tombol shutter akan mengambil sebuah foto lagi dengan exposure yang lebih lama untuk merekam detail.

Tiga foto reguler dan foto long exposure bakal digabungkan menjadi sesuatu yang disebut sebagai 'synthetic long' oleh Apple. Inilah yang membedakan Deep Fusion dengan Smart HDR.


Lalu Deep Fusion akan memilih satu gambar dari empat foto short exposure dengan detail paling tinggi dan menggabungkannya dengan synthetic long. Kemudian barulah foto tersebut diproses lagi untuk mengurangi noise yang mungkin muncul di gambar.

Gambar tersebut melewati empat tahap pemrosesan yang detail, dilakukan untuk setiap pixel, dan diatur untuk menampilkan detail yang sangat tinggi pada foto. Contohnya adalah langit dan tembok bakal berada di prioritas terendah, sementara kulit, rambut, kain, dan sejenisnya ada di prioritas tertinggi.

Proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama, Apple mengklaim prosesnya membutuhkan sekitar 1 detik, lebih lama dari Smart HDR. Jadi jika pengguna mengambil sejumlah gambar sekaligus dan langsung melihatnya di galeri foto, maka bisa saja foto Deep Fusion tak akan langsung muncul.


(asj/fay)