Facebook Diminta Jual WhatsApp dan Instagram
Hide Ads

Facebook Diminta Jual WhatsApp dan Instagram

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 23 Sep 2019 10:32 WIB
Facebook Diminta Jual WhatsApp dan Instagram
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Jakarta - Facebook dianggap sebagai perusahaan teknologi yang terlampau besar dengan kepemilikan WhatsApp dan Instagram, dua layanan online populer. Banyak pihak menyarankan agar Facebook dipecah, bahkan diminta menjual WhatsApp atau Instagram. Apa kata Mark Zuckerberg?

Senator Josh Hawley mengaku telah bertemu dengan sang pendiri Facebook. Ia langsung mengutarakan permintaan agar Facebook menjual saja Instagram dan WhatsApp. Bisa ditebak, Zuck langsung menolaknya.

"Baru saja melangsungkan meeting dengan CEO Facebook, Mark Zuckerberg. Kami berdiskusi jujur. Saya menantangnya untuk melakukan dua hal untuk menunjukkan Facebook serius tentang bias, privasi dan kompetisi," sebutnya di Twitter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Pertama, jual WhatsApp dan Instagram. Kedua, mendaftar ke pihak ketiga yang independen untuk audit. Dia berkata tidak pada keduanya," tambah senator Josh. Ia memang salah satu anggota parlemen yang gencar mengkritik Facebook dan Zuckerberg.

Tentu bukan soal mudah bagi Facebook melepas Instagram dan WhatsApp. Keduanya adalah andalan baru dalam bisnis Facebook dengan pengguna begitu banyak di seluruh dunia.

(Ke halaman selanjutnya)

Facebook Diminta Jual WhatsApp dan Instagram

Foto: unsplash
Beberapa waktu silam, Zuck menyebut tindakan memecah atau menjual anak perusahaannya malah menyulitkan menyaring konten berbahaya seperti ujaran kebencian dan hoax.

"Saya merasa bahwa solusi untuk memecah perusahaan tidak akan menyelesaikan (masalah) itu, saya rasa itu akan membuatnya jauh lebih sulit," kata Zuckerberg.

uck tidak menjelaskan lebih lanjut mengapa usulan ini tidak akan membantu Facebook menyelesaikan masalahnya. Tapi beberapa waktu yang lalu juru bicara Facebook mengatakan jika WhatsApp dan Instagram berada di bawah Facebook akan memudahkan mereka untuk memoderasi konten.

Hal ini dikarenakan ketika Facebook menghapus konten berbahaya di platform-nya, mereka bisa menggunakan kecerdasan buatan untuk mencari konten serupa jika muncul di WhatsApp dan Instagram.

Zuck juga mengatakan hukum anti-kompetisi tidak berlaku untuk perusahaannya karena Facebook memiliki banyak kompetisi di industri seperti Snapchat, Twitter dan TikTok.

"Rata-rata orang di sini saya pikir menggunakan tujuh atau delapan layanan untuk berkomunikasi dalam konteks yang berbeda," kata Zuck.

"Jadi saya pikir tidak perlu dikatakan bahwa kita hidup di lingkungan yang sangat kompetitif dan dinamis di mana layanan-layanan ini terus bermunculan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(fyk/rns)