Ditolak Bos Taksi Malaysia, Ini Komentar Gojek
Hide Ads

Ditolak Bos Taksi Malaysia, Ini Komentar Gojek

Adi Fida Rahman - detikInet
Kamis, 29 Agu 2019 12:48 WIB
Driver Gojek. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Jakarta - Suara pro dan kontra mengiringi rencana Gojek mengaspal di Malaysia. Suara kritik paling nyaring berasal dari para bos perusahaan taksi yang mungkin merasa bisnisnya terancam. Bagaimana tanggapan Gojek?

Setidaknya ada dua petinggi perusahaan taksi yang menolak Gojek. Pendiri MyCar, Mohd Noah Maideen, mengatakan selain faktor keamanan dan pelanggaran norma, hadirnya layanan ojek online menimbulkan persaingan tidak sehat antar perusahaan e-hailing lokal karena kuatnya Gojek.

Bahkan, pendiri Big Blue Taxi Datuk Shamsubahrin Ismail sampai melontarkan kalimat bahwa Indonesia adalah negara miskin. Oleh sebab itu, Gojek bisa sukses di sini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




"Kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi, gaji tak tinggi. Malaysia tidak bisa seperti itu. Anak muda (Malaysia) bukan miskin, tak datang dari keluarga miskin. Kenapa kita mau menjatuhkan marwah mereka sehingga menjadi tukang Gojek," ujarnya, dalam pernyataan yang kemudian viral.

Menanggapi hal itu, Gojek meyakini akan ada solusi. "Fokus kami adalah untuk memberikan dampak sosial seluas-luasnya. Terkait dengan pro dan kontra yang terjadi, pasti ada jalan untuk mencari solusi terbaik buat semua pihak," kata juru bicara Gojek.

"Kami sangat mengapresiasi keterbukaan pemerintah Malaysia atas peluang yang diberikan bagi Gojek untuk dapat beroperasi di Malaysia. Gojek selalu mengutamakan kolaborasi dengan pemerintah setempat dan seluruh pemangku kepentingan di mana kami beroperasi, seperti di Indonesia, Thailand, Vietnam, Singapura," tambahnya.

"Melalui teknologi, Gojek ingin membuka peluang adanya penghasilan tambahan, mendukung pengembangan usaha kecil menengah, serta memberikan manfaat luas kepada para mitra dan pengguna di Asia Tenggara," pungkas sang juru bicara.





(fyk/krs)